Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Jadinya Jika PDI Menangi Pemilu 1987?

8 Juli 2024   08:21 Diperbarui: 8 Juli 2024   08:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

### Konteks Pemilu 1987

Pada Pemilu 1987, Golkar memperoleh 73,11% suara, PPP memperoleh 15,97%, dan PDI memperoleh 10,87%. Dengan total 400 kursi di DPR, Golkar mendapatkan 299 kursi, PPP mendapatkan 61 kursi, dan PDI mendapatkan 40 kursi.

### Hipotesis Perolehan Suara dan Kursi

1. **Perolehan Suara**

   - **Kemenangan Tipis**: Jika PDI memenangkan pemilu dengan margin yang tipis, mereka mungkin memperoleh sekitar 40% hingga 45% suara. Ini berarti Golkar dan PPP harus berbagi sisa suara, kemungkinan besar dengan Golkar memperoleh sekitar 35% hingga 40% dan PPP mendapatkan sekitar 15% hingga 20%.

   - **Kemenangan Mayoritas**: Dalam skenario ini, PDI memperoleh lebih dari 50% suara, mungkin sekitar 50% hingga 55%, dengan Golkar dan PPP masing-masing mendapatkan kurang dari 30% dan 20%.

2. **Perolehan Kursi**

   - **Kemenangan Tipis**: Dengan asumsi distribusi kursi yang sebanding dengan perolehan suara, PDI mungkin memperoleh sekitar 160 hingga 180 kursi dari 400 kursi di DPR. Golkar akan memperoleh sekitar 140 hingga 160 kursi, dan PPP mendapatkan sekitar 60 hingga 80 kursi.

   - **Kemenangan Mayoritas**: Jika PDI memperoleh mayoritas suara, mereka bisa mendapatkan sekitar 200 hingga 220 kursi. Golkar mungkin mendapatkan sekitar 120 hingga 140 kursi, dan PPP tetap dengan sekitar 60 hingga 80 kursi.

### Distribusi Suara dan Kursi yang Lebih Detil

Untuk memberikan gambaran yang lebih spesifik, berikut adalah dua skenario yang mungkin terjadi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun