Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ekonomi Swakelola Bikin Pekerja Bahagia

5 Juli 2024   10:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   10:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://menulis.vendor-indonesia.id/2021/02/11/swakelola-dalam-pengadaan-barang-jasa-pemerintah/

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ekonomi swakelola telah menarik perhatian para akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas. Ekonomi swakelola, yang mengedepankan prinsip pengelolaan mandiri oleh para pekerja, menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan pekerja. Melalui model ini, pekerja memiliki kendali lebih besar atas keputusan operasional, arah perusahaan, dan distribusi keuntungan. Artikel ini akan membahas bagaimana ekonomi swakelola dapat membuat pekerja lebih bahagia dan mengapa model ini patut dipertimbangkan lebih serius dalam ekonomi modern.

### Apa Itu Ekonomi Swakelola?

Ekonomi swakelola adalah sistem di mana pekerja memiliki dan mengelola perusahaan mereka sendiri. Ini sering kali berbentuk koperasi pekerja atau perusahaan yang dimiliki oleh karyawan. Dalam model ini, keputusan penting dibuat secara kolektif oleh para pekerja, bukan oleh pemilik atau manajemen luar. Keuntungan didistribusikan lebih adil, dengan setiap pekerja menerima bagian yang proporsional terhadap kontribusi mereka.

### Meningkatkan Rasa Kepemilikan dan Tanggung Jawab

Salah satu faktor utama yang membuat pekerja lebih bahagia dalam ekonomi swakelola adalah meningkatnya rasa kepemilikan dan tanggung jawab. Ketika pekerja memiliki saham dalam perusahaan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mereka merasa lebih terlibat dan dihargai. Ini berbanding terbalik dengan model perusahaan tradisional di mana keputusan sering kali dibuat oleh pemilik atau manajemen puncak tanpa partisipasi pekerja.

### Keadilan dalam Distribusi Keuntungan

Dalam ekonomi swakelola, distribusi keuntungan lebih merata. Alih-alih keuntungan terkonsentrasi pada beberapa pemegang saham atau eksekutif puncak, setiap pekerja menerima bagian yang adil berdasarkan kontribusi mereka. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pekerja tetapi juga mengurangi ketimpangan pendapatan yang sering menjadi sumber ketidakpuasan dalam perusahaan konvensional.

### Peningkatan Kualitas Kerja

Kualitas kerja juga meningkat dalam ekonomi swakelola. Karena pekerja terlibat dalam pengambilan keputusan, mereka memiliki insentif lebih besar untuk memastikan bahwa operasi berjalan efisien dan berkualitas tinggi. Mereka lebih mungkin berinovasi dan mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi perusahaan. Ini tidak hanya menguntungkan perusahaan secara keseluruhan tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis dan memuaskan bagi para pekerja.

### Keamanan Pekerjaan yang Lebih Tinggi

Keamanan pekerjaan adalah faktor penting dalam kebahagiaan pekerja. Dalam model ekonomi swakelola, pekerja memiliki kendali lebih besar atas nasib mereka sendiri. Mereka dapat membuat keputusan yang berfokus pada keberlanjutan jangka panjang daripada mengejar keuntungan jangka pendek yang sering kali mengorbankan keamanan pekerjaan. Ini memberikan rasa stabilitas yang lebih besar dan mengurangi stres terkait pekerjaan.

### Contoh Keberhasilan Ekonomi Swakelola

Beberapa contoh nyata menunjukkan keberhasilan model ekonomi swakelola. Misalnya, Mondragon Corporation di Spanyol, yang merupakan salah satu koperasi pekerja terbesar di dunia, telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan kepuasan pekerja yang tinggi. Di Amerika Serikat, perusahaan seperti Publix Super Markets dan WinCo Foods yang dimiliki oleh karyawan juga menunjukkan kinerja yang mengesankan dan kebahagiaan pekerja yang tinggi.

### Tantangan dalam Implementasi

Meskipun memiliki banyak manfaat, ekonomi swakelola juga menghadapi tantangan. Implementasi model ini memerlukan perubahan budaya yang signifikan di dalam perusahaan. Pekerja dan manajemen harus belajar bekerja sama secara kolaboratif dan mengembangkan keterampilan baru dalam pengambilan keputusan kolektif. Selain itu, akses ke modal awal untuk membentuk koperasi pekerja bisa menjadi hambatan bagi banyak individu.

### Kesimpulan

Ekonomi swakelola menawarkan jalan yang menjanjikan untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan pekerja. Dengan memberikan kontrol lebih besar kepada pekerja atas keputusan perusahaan dan distribusi keuntungan, model ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih besar. Meskipun ada tantangan dalam implementasi, manfaat jangka panjang dari peningkatan kebahagiaan pekerja dan kinerja perusahaan membuat ekonomi swakelola layak untuk dipertimbangkan lebih serius dalam konteks ekonomi modern. Adopsi yang lebih luas dari model ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil, dinamis, dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun