Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

65 Tahun Dekrit Presiden 5 Juli 1959: Kembali pada Konstitusi Anti-Kolonial!

5 Juli 2024   05:26 Diperbarui: 5 Juli 2024   05:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan utama dari dekrit ini adalah untuk menciptakan stabilitas politik dan pemerintahan yang lebih kuat dan efisien. Soekarno percaya bahwa UUD 1945, yang dirancang dengan semangat kemerdekaan dan anti-kolonialisme, lebih sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia yang baru merdeka. Dekrit ini juga mencerminkan upaya untuk memperkuat otoritas presiden dan mengurangi fragmentasi politik yang merugikan.

### Dampak dan Signifikansi Dekrit Presiden

Dekrit 5 Juli 1959 memiliki dampak besar dalam sejarah politik Indonesia. Kembali ke UUD 1945 memungkinkan terciptanya pemerintahan yang lebih stabil di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Dengan mengadopsi sistem presidensial, Soekarno dapat mengonsolidasikan kekuasaan dan mengimplementasikan berbagai program pembangunan yang ambisius.

Dekrit ini juga memiliki signifikansi ideologis yang mendalam. UUD 1945, yang disusun dengan semangat anti-kolonial, menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan menolak segala bentuk penjajahan dan imperialisme. Prinsip-prinsip dalam UUD 1945, seperti Pancasila, mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

### Refleksi 65 Tahun Kemudian

Setelah 65 tahun, penting bagi kita untuk merenungkan kembali makna dan relevansi dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Stabilitas politik dan pemerintahan yang dicita-citakan oleh Soekarno masih menjadi isu yang relevan hingga hari ini. Meskipun Indonesia telah mengalami berbagai perubahan politik dan konstitusional sejak saat itu, semangat untuk mempertahankan kedaulatan dan keadilan sosial tetap menjadi prinsip utama.

Dekrit ini juga mengingatkan kita akan pentingnya memiliki konstitusi yang benar-benar mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat. UUD 1945, dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya, masih menjadi panduan utama bagi pembangunan bangsa. Tantangan globalisasi, ketidakadilan sosial, dan ancaman terhadap kedaulatan nasional menuntut kita untuk terus berpegang pada prinsip-prinsip yang diamanatkan oleh konstitusi.

### Kesimpulan

Memperingati 65 tahun Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah momen untuk menghargai warisan sejarah yang telah membentuk Indonesia modern. Kembali pada UUD 1945 adalah langkah penting yang diambil oleh Soekarno untuk menciptakan stabilitas politik dan memperkuat semangat anti-kolonialisme. Dekrit ini mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan yang tegas dan visi yang jelas untuk masa depan bangsa. Dengan merenungkan makna dan dampak dari dekrit ini, kita diingatkan akan nilai-nilai dasar yang harus terus kita pertahankan dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan berdaulat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun