Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akidah Islam dan Marhaenisme Melahirkan Kebaikan

1 Juli 2024   12:11 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

### Pendahuluan

Akidah Islam dan Marhaenisme adalah dua konsep yang pada pandangan pertama tampak berbeda, namun jika ditelaah lebih dalam, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mewujudkan kebaikan bagi umat manusia. 

Akidah Islam mengajarkan tentang keimanan, ketakwaan, dan amal saleh, sedangkan Marhaenisme yang diusung oleh Soekarno menekankan pada perjuangan kaum marhaen (rakyat kecil) untuk mencapai kesejahteraan sosial dan keadilan. Artikel ini akan membahas bagaimana akidah Islam dan Marhaenisme dapat bersinergi dalam melahirkan kebaikan yang berkelanjutan.

### Akidah Islam: Fondasi Moral dan Spiritual

Akidah dalam Islam merujuk pada keyakinan atau iman kepada Allah SWT, nabi-nabi-Nya, kitab-kitab-Nya, malaikat-malaikat-Nya, hari kiamat, dan qada' dan qadar. Keyakinan ini membentuk fondasi moral dan spiritual seorang Muslim. 

Akidah Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat kebaikan, menegakkan keadilan, membantu sesama, dan menjaga lingkungan. Prinsip-prinsip ini termanifestasi dalam berbagai ibadah dan aktivitas sehari-hari seorang Muslim, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, yang semuanya bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.

### Marhaenisme: Ideologi Sosial untuk Keadilan

Marhaenisme adalah ideologi yang dicetuskan oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia, yang fokus pada perjuangan kaum marhaen atau rakyat kecil. Marhaenisme mengajarkan pentingnya keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan pembebasan dari penindasan. 

Dalam Marhaenisme, rakyat kecil diajak untuk menyadari kekuatan dan potensi mereka dalam meraih kesejahteraan bersama. Prinsip-prinsip Marhaenisme mencakup gotong royong, solidaritas, dan kerja keras untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur.

Koleksi Pribadi 
Koleksi Pribadi 

### Sinergi Akidah Islam dan Marhaenisme

Meski berbeda latar belakang, akidah Islam dan Marhaenisme memiliki banyak kesamaan dalam tujuan akhirnya yaitu melahirkan kebaikan bagi seluruh umat manusia. Kedua konsep ini dapat bersinergi dalam beberapa aspek berikut:

1. **Keadilan Sosial**: Dalam Islam, keadilan sosial adalah salah satu pilar utama. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan" (QS. An-Nahl: 90). Marhaenisme juga menekankan pentingnya keadilan sosial sebagai cara untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan dan penindasan. Kombinasi dari kedua konsep ini dapat memperkuat perjuangan untuk keadilan sosial yang lebih luas dan mendalam.

2. **Gotong Royong dan Zakat**: Prinsip gotong royong dalam Marhaenisme sejalan dengan konsep zakat dalam Islam. Zakat adalah bentuk kepedulian sosial yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu, untuk membantu mereka yang kurang mampu. Gotong royong dan zakat sama-sama bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan membangun solidaritas antar sesama.

3. **Pendidikan dan Pemberdayaan**: Islam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sebagai salah satu cara meningkatkan kualitas hidup dan kontribusi kepada masyarakat. Marhaenisme juga menekankan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan rakyat kecil untuk mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan dalam Islam dan Marhaenisme, masyarakat dapat dibangun menjadi lebih berdaya dan mandiri.

4. **Kebersamaan dan Persatuan**: Persatuan dan kebersamaan adalah nilai yang dijunjung tinggi baik dalam Islam maupun Marhaenisme. Islam mengajarkan pentingnya persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) dan persatuan umat manusia secara umum (ukhuwah insaniyah). 

Marhaenisme juga mendorong persatuan rakyat dalam perjuangan mereka melawan penindasan dan ketidakadilan. Sinergi ini dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

### Kesimpulan

Akidah Islam dan Marhaenisme memiliki potensi besar untuk melahirkan kebaikan yang berkelanjutan jika diaplikasikan secara bersamaan. Keduanya menawarkan panduan moral dan etika yang kuat, serta strategi praktis untuk mencapai keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan solidaritas sosial. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip dari kedua konsep ini, diharapkan tercipta masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun