Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Marhaenisme Meninjau Oportunisme

29 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:00 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.salamyogyakarta.com/oportunis/

Marhaenisme, yang dikembangkan oleh Soekarno, adalah sebuah ideologi yang menekankan pada kesejahteraan rakyat kecil, khususnya kaum petani dan buruh, serta penolakan terhadap segala bentuk penindasan. Ideologi ini mengusung semangat anti-kolonialisme dan anti-kapitalisme, yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur.

### Asal Usul Marhaenisme

Istilah "Marhaen" merujuk pada seorang petani kecil yang ditemui Soekarno di pedesaan Jawa Barat. Marhaen adalah simbol dari rakyat Indonesia yang memiliki alat produksi sendiri namun tetap hidup dalam kemiskinan. Konsep ini mengajarkan bahwa meskipun memiliki alat produksi, mereka masih tertindas oleh sistem ekonomi dan politik yang tidak adil.

### Prinsip-Prinsip Marhaenisme

Marhaenisme menekankan pada beberapa prinsip utama, yaitu:

1. **Kemandirian Ekonomi:** Mendorong kepemilikan alat produksi oleh rakyat dan mengurangi ketergantungan pada pihak asing.

2. **Keadilan Sosial:** Menolak eksploitasi dan penindasan, serta memastikan distribusi kekayaan yang merata.

3. **Nasionalisme:** Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan asing atau kelompok tertentu.

4. **Demokrasi Kerakyatan:** Menjunjung tinggi partisipasi aktif rakyat dalam proses politik dan pengambilan keputusan.

### Opportunisme dalam Konteks Marhaenisme

Opportunisme sering diartikan sebagai tindakan mengambil keuntungan dari situasi tanpa mempertimbangkan prinsip atau nilai moral. Dalam konteks Marhaenisme, opportunisme dapat dilihat sebagai ancaman serius, karena bertentangan dengan semangat kolektivisme dan solidaritas yang diusung oleh ideologi ini. Opportunisme cenderung mendukung praktik-praktik yang mengutamakan kepentingan individu atau kelompok tertentu, yang sering kali merugikan rakyat banyak.

1. **Pengaruh Opportunisme dalam Politik:** Dalam arena politik, opportunisme dapat mengarahkan para pemimpin untuk mengabaikan prinsip-prinsip perjuangan demi kekuasaan atau keuntungan pribadi. Hal ini dapat menyebabkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil dan merusak fondasi Marhaenisme.

   

2. **Ekonomi dan Opportunisme:** Dalam sektor ekonomi, opportunisme dapat mendorong praktik-praktik monopoli dan korupsi, yang berujung pada kesenjangan sosial. Ini berlawanan dengan tujuan Marhaenisme yang menginginkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi semua.

### Tantangan dan Solusi

Untuk menghadapi opportunisme, beberapa langkah dapat diambil:

- **Pendidikan Politik:** Masyarakat perlu dididik tentang pentingnya nilai-nilai Marhaenisme dan bahaya opportunisme.

- **Kebijakan Anti-Korupsi:** Memperkuat kebijakan dan penegakan hukum yang bertujuan memberantas korupsi dan praktik oportunis.

- **Penguatan Ekonomi Rakyat:** Mendorong inisiatif ekonomi kerakyatan dan koperasi sebagai upaya memperkuat ekonomi rakyat serta mengurangi ketergantungan pada kapital besar.

### Kesimpulan

Marhaenisme menawarkan solusi terhadap berbagai persoalan ketidakadilan sosial dan ekonomi. Namun, opportunisme tetap menjadi tantangan yang harus diatasi untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur. Melalui komitmen pada prinsip-prinsip Marhaenisme, diharapkan kita dapat menciptakan perubahan nyata yang berpihak pada kepentingan rakyat banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun