Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencetak Pemuda Cerdas dan Bertakwa Berlandaskan Islam dan Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA)

29 Juni 2024   08:17 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:27 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

### Mencetak Pemuda Cerdas dan Bertakwa Berlandaskan Islam dan Ampera Bung Karno

Pemuda merupakan tulang punggung bangsa dan masa depan negara. Dalam konteks Indonesia, mencetak pemuda yang cerdas dan bertakwa berlandaskan nilai-nilai Islam serta prinsip Ampera dari Bung Karno menjadi penting dalam mewujudkan generasi yang berintegritas dan berwawasan luas.

#### Nilai-nilai Islam sebagai Landasan

Islam mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika yang tinggi. Dalam membentuk pemuda yang bertakwa, pendidikan agama menjadi faktor kunci. Pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran Islam tidak hanya membentuk kepribadian yang berakhlak mulia tetapi juga menguatkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan rasa kemanusiaan.

Pemuda yang berlandaskan nilai-nilai Islam cenderung memiliki pola pikir yang inklusif dan menghargai keberagaman. Mereka dididik untuk memahami bahwa Islam mengajarkan kedamaian dan menghormati sesama, yang menjadi fondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat.

#### Prinsip Ampera Bung Karno

Bung Karno, sebagai salah satu tokoh utama kemerdekaan Indonesia, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Prinsip Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) berfokus pada perwujudan masyarakat yang adil dan makmur, bebas dari penindasan dan kemiskinan.

Pemuda yang cerdas dan bertakwa perlu menanamkan semangat Ampera ini dalam diri mereka. Mereka harus menyadari tanggung jawab sosialnya dalam memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bersama. Prinsip ini mendorong pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa, tidak hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga untuk kepentingan masyarakat luas.

#### Sinergi Islam dan Marhaenisme (Ampera)

Penggabungan nilai-nilai Islam dan prinsip Ampera Bung Karno menciptakan paradigma yang holistik dalam pembentukan karakter pemuda. Nilai-nilai spiritual dari Islam memberikan landasan moral, sementara prinsip Ampera memberikan visi sosial yang jelas. Pemuda diajak untuk tidak hanya berfokus pada pengembangan diri, tetapi juga pada kontribusi mereka terhadap masyarakat.

Pendidikan yang mengintegrasikan kedua aspek ini sangat penting. Kurikulum yang memadukan pengetahuan agama dengan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai kemanusiaan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan sosial.

#### Peran Masyarakat dan Pemerintah

Masyarakat dan pemerintah memiliki peran sentral dalam mencetak pemuda yang cerdas dan bertakwa. Program-program pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai Islam serta semangat kebangsaan harus didukung. Selain itu, pemberdayaan pemuda melalui pelatihan keterampilan, pengembangan kewirausahaan, dan kegiatan sosial juga perlu diutamakan.

Pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan karakter pemuda. Sementara itu, masyarakat dapat menjadi lingkungan yang kondusif bagi pemuda untuk menerapkan nilai-nilai yang telah mereka pelajari.

Koleksi Pribadi 
Koleksi Pribadi 

#### Kesimpulan

Mencetak pemuda cerdas dan bertakwa berlandaskan Islam dan Ampera Bung Karno adalah suatu keharusan dalam menciptakan generasi penerus yang berintegritas dan bertanggung jawab. Dengan landasan moral yang kuat dan visi sosial yang jelas, pemuda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang membawa bangsa menuju kemajuan dan keadilan sosial. Kombinasi antara pendidikan agama yang mendalam dan pemahaman terhadap semangat kebangsaan akan membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun