Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hipotesis Potensi Kemenangan PDI di Bawah Soerjadi dalam Pemilu 1997

28 Juni 2024   20:46 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:27 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

### Hipotesis Potensi Kemenangan PDI di Bawah Soerjadi dalam Pemilu 1997: Angka Perolehan Suara dan Perolehan Kursinya

#### Pendahuluan

Pemilihan Umum (Pemilu) 1997 di Indonesia menjadi salah satu momen penting dalam sejarah politik Indonesia. Pemilu ini diadakan di tengah dominasi panjang Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Salah satu partai yang berpartisipasi dalam pemilu ini adalah Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang saat itu dipimpin oleh Soerjadi. Artikel ini akan mengupas potensi kemenangan PDI dalam Pemilu 1997 dengan fokus pada angka perolehan suara dan perolehan kursi.

#### Latar Belakang

PDI adalah salah satu partai yang dibentuk sebagai hasil fusi beberapa partai politik pada tahun 1973, dengan tujuan mengurangi jumlah partai politik di Indonesia. Pada awal 1990-an, PDI mengalami konflik internal yang menyebabkan perpecahan di dalam partai. Soerjadi adalah salah satu tokoh penting dalam PDI yang berusaha memperkuat posisi partai dalam menghadapi Pemilu 1997.

#### Hipotesis

Hipotesis utama dari artikel ini adalah bahwa di bawah kepemimpinan Soerjadi, PDI memiliki potensi untuk meningkatkan perolehan suara dan kursi dalam Pemilu 1997. Hipotesis ini didasarkan pada analisis berbagai faktor politik, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi dukungan terhadap PDI pada masa itu.

#### Metodologi

Untuk menguji hipotesis ini, artikel ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif akan mencakup angka perolehan suara dan kursi dari hasil Pemilu 1997, serta perbandingan dengan hasil pemilu sebelumnya. Data kualitatif akan mencakup analisis berita saat itu, dan dokumen sejarah yang relevan. Meskipun diakui kala itu PDI mengalami kesulitan mengkonsolidasikan kekuatan nya karena tekanan konflik internal yang belum selesai pasca-Tragedi 27 Juli 1996.

#### Analisis Perolehan Suara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun