#### Hipotesis Prakiraan Perolehan Suara
1. **Partai Golkar**: Sebagai partai yang mendominasi selama era Orde Baru, Golkar diprediksi akan tetap memiliki basis dukungan yang signifikan, meskipun mengalami penurunan akibat sentimen anti-rezim.
2. **Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)**: Dipimpin oleh figur karismatik Megawati Soekarnoputri, PDI-P diprediksi akan meraih dukungan besar dari pemilih yang menginginkan perubahan dan reformasi.
3. **Partai Persatuan Pembangunan (PPP)**: Sebagai partai berbasis Islam, PPP diharapkan akan mempertahankan dukungan dari konstituennya yang setia.
4. **Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)**: Didukung oleh Nahdlatul Ulama, PKB kemungkinan akan mendapatkan suara signifikan di daerah-daerah dengan populasi NU yang kuat.
5. **Partai Amanat Nasional (PAN)**: Didukung oleh Muhammadiyah dan reformis, PAN diprediksi akan memperoleh suara dari kalangan reformis dan pemilih muslim modern.
#### Hipotesis Prakiraan Perolehan Kursi
Dalam sistem pemilu campuran, alokasi kursi di parlemen akan dipengaruhi oleh dua komponen: perolehan suara nasional (proporsional) dan kemenangan di distrik. Dengan mempertimbangkan basis dukungan dan sistem pemilu, prakiraan perolehan kursi adalah sebagai berikut:
1. **Partai Golkar**: Diperkirakan akan memperoleh sekitar 25-30% dari total kursi, menurun dibandingkan dengan masa Orde Baru namun tetap signifikan karena jaringan politik dan logistik yang luas.
2. **PDI-P**: Diperkirakan akan meraih sekitar 30-35% kursi, memanfaatkan popularitas Megawati dan gelombang reformasi.
3. **PPP**: Diperkirakan akan memperoleh sekitar 10-15% kursi, mempertahankan basis dukungan tradisionalnya.