Tak mampu memadamkan api semangat di dada.
Dalam kegelapan, mereka menemukan cahaya,
Dari pelukan hangat dan bisikan doa.
Tetangga-tetangga yang tak selalu peduli,
Melihat dengan mata yang acuh tak acuh.
Namun, mereka tetap berjalan tegap,
Dengan kepala tegak, tanpa rasa malu.
Setiap pagi, ketika matahari terbit,
Adalah awal dari perjuangan baru.
Meski tantangan datang silih berganti,
Mereka tak pernah kehilangan asa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!