Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Melemahkan Dominasi Partai Borjuasi dengan Menghapus Ambang Batas Parlemen

26 Juni 2024   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2024   09:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah dinamika politik Indonesia, isu ambang batas parlemen atau **parliamentary threshold** (PT) menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan. Ambang batas ini adalah persentase minimal suara yang harus diperoleh partai politik dalam pemilihan umum untuk mendapatkan kursi di parlemen. Kebijakan ini, meskipun dimaksudkan untuk menyederhanakan sistem politik dan memperkuat stabilitas pemerintahan, justru sering dikritik karena dinilai menguntungkan partai-partai besar yang mapan dan melemahkan partai-partai kecil. Dengan demikian, menghapus ambang batas parlemen dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk melemahkan dominasi partai borjuasi dan menciptakan sistem politik yang lebih inklusif dan demokratis.

Koleksi Pribadi 
Koleksi Pribadi 

### Sejarah dan Tujuan Ambang Batas Parlemen

Ambang batas parlemen pertama kali diperkenalkan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilu. Tujuan utama dari penerapan ambang batas ini adalah untuk mengurangi fragmentasi partai politik di parlemen dan memastikan stabilitas pemerintahan. Dalam teori, dengan mengurangi jumlah partai politik yang bisa masuk parlemen, koalisi pemerintahan akan lebih mudah dibentuk dan dijalankan.

Namun, penerapan ambang batas juga membawa implikasi negatif. Salah satu kritik utama adalah bahwa ambang batas ini memperkuat dominasi partai-partai besar dan mapan, yang sering kali dikaitkan dengan kekuatan borjuasi---kelompok elit yang menguasai sumber daya ekonomi dan politik. Dominasi ini mengakibatkan terbatasnya representasi kelompok-kelompok marginal dan aspirasi masyarakat yang lebih luas.

### Dominasi Partai Borjuasi dan Implikasinya

Dominasi partai borjuasi dalam politik Indonesia memiliki dampak yang luas. Partai-partai besar cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap dana kampanye, media, dan jaringan politik yang luas. Hal ini memberikan mereka keunggulan yang signifikan dalam pemilu dan proses legislasi. Selain itu, partai-partai ini sering kali lebih responsif terhadap kepentingan pemodal besar dibandingkan kepentingan rakyat kebanyakan.

Dampaknya adalah kebijakan publik yang dihasilkan cenderung tidak sepenuhnya mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan yang pro-elit dan pro-bisnis sering kali lebih menonjol, sementara isu-isu yang penting bagi kelompok marginal, seperti buruh, petani, dan kaum miskin kota, sering terabaikan.

### Menghapus Ambang Batas Parlemen: Menuju Sistem yang Lebih Inklusif

Menghapus ambang batas parlemen dapat menjadi solusi untuk menciptakan sistem politik yang lebih inklusif dan demokratis. Tanpa ambang batas, partai-partai kecil memiliki peluang yang lebih besar untuk masuk ke parlemen dan berpartisipasi dalam proses legislasi. Hal ini akan memperkaya diskursus politik dengan berbagai perspektif yang lebih luas dan beragam.

Selain itu, penghapusan ambang batas juga dapat mendorong partai-partai besar untuk lebih responsif terhadap aspirasi rakyat. Dengan meningkatnya kompetisi politik, partai-partai besar akan terdorong untuk memperhatikan isu-isu yang relevan bagi masyarakat luas agar tidak kehilangan dukungan. Hal ini dapat menghasilkan kebijakan yang lebih seimbang dan inklusif, yang mencerminkan kebutuhan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya kelompok elit.

### Tantangan dan Strategi Pelaksanaan

Tentu saja, menghapus ambang batas parlemen tidak akan serta-merta menghilangkan semua masalah dalam sistem politik Indonesia. Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Pertama, tanpa ambang batas, fragmentasi partai politik di parlemen bisa meningkat, yang berpotensi menghambat proses pengambilan keputusan dan stabilitas pemerintahan. Kedua, partai-partai kecil perlu membangun kapasitas organisasi dan basis dukungan yang kuat untuk bisa efektif di parlemen.

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa strategi bisa diimplementasikan. Misalnya, memperkuat sistem kaderisasi dan pendidikan politik di partai-partai kecil, serta mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pendanaan politik. Selain itu, sistem koalisi yang lebih fleksibel dan terbuka dapat dikembangkan untuk memastikan stabilitas pemerintahan tanpa mengorbankan keberagaman representasi politik.

### Kesimpulan

Menghapus ambang batas parlemen adalah langkah penting menuju demokrasi yang lebih inklusif dan representatif di Indonesia. Dengan membuka akses yang lebih luas bagi partai-partai kecil, sistem politik dapat mencerminkan berbagai kepentingan dan aspirasi masyarakat yang lebih luas. Meskipun menghadapi tantangan, dengan strategi yang tepat, penghapusan ambang batas dapat melemahkan dominasi partai borjuasi dan menciptakan sistem politik yang lebih adil dan demokratis bagi seluruh rakyat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun