Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Politik, Kelas Buruh dan Kepartaian

25 Juni 2024   07:13 Diperbarui: 25 Juni 2024   07:15 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tvnyaburuh.com/berita/keren-ini-rencana-logo-baru-partai-buruh-berikut-artinya/#google_vignette

**Politik, Kelas Buruh, dan Kepartaian: Dinamika dan Tantangan di Indonesia**

**Pendahuluan**

Dalam lanskap politik Indonesia, peran kelas buruh sering kali diabaikan atau direduksi menjadi sekadar alat mobilisasi oleh berbagai partai politik. Padahal, kelas buruh memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan politik yang signifikan, mengingat jumlah mereka yang besar dan peran strategis dalam perekonomian nasional. Artikel ini akan mengeksplorasi hubungan antara politik, kelas buruh, dan kepartaian di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi dalam upaya memperjuangkan hak dan kepentingan buruh melalui jalur politik.

**Sejarah Singkat Kelas Buruh di Indonesia**

Sejak masa kolonial, kelas buruh di Indonesia telah memainkan peran penting dalam berbagai gerakan sosial dan politik. Pada era kolonial, buruh menjadi salah satu motor penggerak dalam perjuangan melawan penjajahan. Setelah kemerdekaan, gerakan buruh berupaya untuk memperjuangkan hak-hak mereka dalam konteks negara yang baru merdeka. Namun, selama Orde Baru, gerakan buruh mengalami represi yang signifikan. Pemerintah Orde Baru membatasi kebebasan berserikat dan berorganisasi, serta mengendalikan federasi buruh melalui wadah tunggal, yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

**Era Reformasi dan Kebangkitan Gerakan Buruh**

Era Reformasi membawa angin segar bagi gerakan buruh di Indonesia. Berbagai serikat buruh mulai bermunculan dan menguatkan posisi mereka dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Kebebasan berserikat yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh menjadi landasan bagi pengembangan serikat buruh yang lebih independen dan demokratis.

Namun, meskipun ada kemajuan, buruh tetap menghadapi berbagai tantangan. Masalah seperti upah rendah, kondisi kerja yang buruk, dan kurangnya jaminan sosial masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh kelas buruh. Selain itu, fragmentasi di antara serikat buruh sering kali melemahkan posisi tawar mereka dalam negosiasi dengan pemerintah dan pengusaha.

**Kepartaian dan Representasi Kelas Buruh**

Keterlibatan kelas buruh dalam politik formal melalui partai politik adalah salah satu cara untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Di banyak negara, partai-partai buruh atau partai-partai yang berorientasi pada kelas pekerja memainkan peran penting dalam politik nasional. Di Indonesia, terdapat beberapa partai yang mengklaim memperjuangkan kepentingan buruh, namun efektivitas mereka masih dipertanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun