Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Krisis Adab Remaja dan Pelajar Indonesia

22 Juni 2024   05:15 Diperbarui: 22 Juni 2024   05:18 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.proaktifmedia.com/2022/12/krisis-akhlak-melanda-generasi-muda.html?m=1

### Tinjauan dari Segi Islam

Dalam Islam, adab merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an dan Hadits banyak mengajarkan tentang pentingnya menjaga adab, baik dalam beribadah maupun dalam interaksi sosial. Pendidikan adab dalam Islam dimulai sejak dini, dengan menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, hormat, dan tanggung jawab.

**Solusi Islam untuk Krisis Adab Remaja**:

1. **Penguatan Pendidikan Agama**: Memperkuat pendidikan agama di sekolah dan keluarga, dengan fokus pada penanaman nilai-nilai adab.

2. **Teladan dari Orang Dewasa**: Orang tua, guru, dan tokoh masyarakat harus memberikan teladan yang baik dalam menjaga adab.

3. **Program Keagamaan**: Mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian, ceramah, dan diskusi tentang pentingnya adab dalam kehidupan sehari-hari.

### Tinjauan dari Segi Marhaenisme

Marhaenisme, ideologi yang dipopulerkan oleh Soekarno, berakar pada pemikiran tentang keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat kecil. Dalam konteks adab, Marhaenisme mengajarkan tentang pentingnya gotong royong, solidaritas, dan menghargai sesama. Krisis adab bisa dilihat sebagai refleksi dari ketidakadilan sosial yang masih terjadi di masyarakat.

**Solusi Marhaenisme untuk Krisis Adab Remaja**:

1. **Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal**: Mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dan semangat gotong royong dalam kurikulum pendidikan.

2. **Keterlibatan Komunitas**: Menggalakkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendidik dan mengawasi perilaku remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun