**Krisis Adab Remaja dan Pelajar Indonesia: Tinjauan dari Segi Islam dan Marhaenisme**
### Pendahuluan
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, tengah menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya, terutama yang berkaitan dengan generasi muda. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, krisis adab di kalangan remaja dan pelajar menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis fenomena ini dari perspektif Islam dan Marhaenisme, dua ideologi yang berakar kuat dalam sejarah dan budaya Indonesia.
### Pengertian Adab dan Pentingnya dalam Kehidupan Remaja
Adab, dalam bahasa Arab, berarti tata krama atau kesopanan. Dalam konteks Islam, adab mencakup perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama, seperti menghormati orang tua, guru, dan sesama. Adab juga mencakup etika dalam berinteraksi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Pentingnya adab dalam kehidupan remaja tidak bisa diabaikan, karena adab merupakan landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan beradab.
### Krisis Adab di Kalangan Remaja Indonesia
Krisis adab di kalangan remaja Indonesia ditandai dengan meningkatnya perilaku negatif seperti bullying, kenakalan remaja, perilaku tidak sopan terhadap orang tua dan guru, serta penyalahgunaan media sosial. Beberapa faktor yang mempengaruhi krisis ini antara lain:
1. **Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi**: Masuknya budaya asing melalui media massa dan internet sering kali membawa nilai-nilai yang tidak sejalan dengan adab dan budaya lokal.Â
2. **Kurangnya Pendidikan Karakter**: Sistem pendidikan yang lebih berfokus pada aspek kognitif dan akademis sering kali mengabaikan pendidikan karakter dan nilai-nilai moral.
3. **Pengaruh Lingkungan**: Lingkungan keluarga dan pergaulan yang kurang kondusif juga turut berperan dalam membentuk perilaku remaja yang kurang beradab.