Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelebihan dan Kekurangan Koalisi Partai Politik Permanen di Indonesia

20 Juni 2024   16:15 Diperbarui: 20 Juni 2024   16:34 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Koalisi permanen memungkinkan partai-partai politik untuk bekerja sama dalam mewujudkan program-program yang menjadi prioritas mereka. Dengan demikian, program-program yang baik dari masing-masing partai dapat diintegrasikan dan diimplementasikan secara lebih efektif.

**Kekurangan Koalisi Partai Politik Permanen**

1. **Monopoli Kekuasaan**

   Salah satu kekurangan utama dari koalisi permanen adalah potensi terjadinya monopoli kekuasaan. Ketika koalisi terlalu dominan, partai-partai di luar koalisi atau oposisi menjadi kurang memiliki kekuatan untuk mengawasi dan mengkritisi pemerintahan. Hal ini dapat mengurangi checks and balances yang esensial dalam demokrasi.

2. **Penurunan Dinamika Politik**

   Koalisi permanen dapat mengurangi dinamika politik yang sehat, di mana perubahan aliansi dan negosiasi antar partai dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih hidup dan responsif. Tanpa perubahan yang dinamis, politik bisa menjadi stagnan dan kurang responsif terhadap perubahan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

3. **Konflik Internal**

   Meskipun koalisi permanen bertujuan untuk memberikan stabilitas, tidak jarang terjadi konflik internal di dalam koalisi. Perbedaan pandangan dan kepentingan antara partai-partai yang berkoalisi dapat menyebabkan ketegangan dan perpecahan, yang pada akhirnya dapat merusak efektivitas pemerintahan.

4. **Kesulitan Mencapai Konsensus**

   Koalisi permanen membutuhkan kesepahaman yang kuat antara partai-partai yang berkoalisi. Namun, mencapai konsensus dalam setiap isu bisa menjadi tantangan besar, terutama ketika partai-partai memiliki ideologi dan agenda yang berbeda. Kesulitan ini bisa memperlambat proses pengambilan keputusan.

**Penutup**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun