Dalam menghadapi masalah sosial, Marhaenisme mendorong tindakan yang kreatif dan konstruktif. Alih-alih melakukan vandalisme, masyarakat, terutama kaum muda, dapat diajak untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek sosial yang membangun, seperti pembuatan mural yang mencerminkan aspirasi mereka, atau keterlibatan dalam kegiatan komunitas yang produktif. Ini tidak hanya memberikan saluran ekspresi yang positif, tetapi juga memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan mereka.
### Kesimpulan
Marhaenisme memandang vandalisme sebagai gejala dari masalah yang lebih dalam, yaitu ketidakadilan dan ketidakpuasan sosial. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah melalui pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong aksi-aksi yang kreatif dan konstruktif. Dengan demikian, semangat perjuangan Marhaenisme dapat tetap hidup tanpa harus mengorbankan nilai-nilai persatuan dan pembangunan yang menjadi landasan utama ideologi ini. Vandalisme, dalam pandangan Marhaenisme, adalah panggilan untuk memperbaiki kondisi sosial yang ada, bukan untuk menghancurkan apa yang telah ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H