Dalam perjalanan sejarah Indonesia, peran TNI, Polri, dan Satpol PP sangat krusial dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Di tengah dinamika perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang, semangat dan jiwa pengabdian yang tinggi dari ketiga lembaga ini sangat dibutuhkan. Saat ini, lebih dari sebelumnya, mereka perlu menginternalisasi nilai-nilai AMPERA yang diusung oleh Bung Karno.
## Apa Itu Jiwa AMPERA?
AMPERA adalah singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, yang lebih dikenal sebagai Bung Karno. Jiwa AMPERA mengandung makna mendalam tentang keberpihakan terhadap rakyat, memperjuangkan keadilan sosial, dan memastikan bahwa seluruh kebijakan pemerintah serta tindakan aparat negara berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
## TNI: Mengawal Kedaulatan dan Kemanusiaan
TNI memiliki tugas utama menjaga kedaulatan negara dari ancaman luar dan dalam. Namun, di era modern ini, ancaman terhadap kedaulatan tidak hanya berbentuk militer, tetapi juga ekonomi, budaya, dan ideologi. Oleh karena itu, TNI harus lebih dari sekadar angkatan bersenjata; mereka harus menjadi pelindung dan pengayom rakyat.
Dalam konteks AMPERA, TNI harus selalu siap membantu masyarakat dalam situasi darurat, seperti bencana alam, dan turut serta dalam pembangunan nasional. Jiwa AMPERA akan membuat TNI lebih peka terhadap penderitaan rakyat, berinisiatif dalam program-program sosial, dan aktif dalam menjaga perdamaian serta stabilitas nasional.
## Polri: Penegak Hukum dan Pelindung Masyarakat
Polri memiliki peran sentral dalam penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Polri harus mengedepankan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan humanisme. Jiwa AMPERA menuntut Polri untuk tidak hanya menjadi penegak hukum yang tegas tetapi juga menjadi pelindung dan pelayan masyarakat.
Implementasi jiwa AMPERA dalam Polri dapat terlihat dalam pendekatan humanis saat menangani kasus-kasus kriminal, mengedepankan mediasi dalam konflik masyarakat, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan. Polri yang berjiwa AMPERA akan selalu berusaha membangun kepercayaan dan rasa aman di tengah masyarakat.
## Satpol PP: Penegak Peraturan Daerah yang Humanis
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sering kali dipandang sebelah mata karena tugasnya yang berkaitan dengan penegakan peraturan daerah dan ketertiban umum. Namun, dalam menjalankan fungsinya, Satpol PP sering kali berhadapan langsung dengan masyarakat kecil yang rentan dan sering kali merasa terpinggirkan.
Jiwa AMPERA sangat relevan untuk Satpol PP. Dengan menanamkan nilai-nilai keberpihakan kepada rakyat, Satpol PP dapat menjalankan tugasnya dengan pendekatan yang lebih humanis. Ini berarti melakukan tindakan preventif yang lebih banyak daripada represif, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya peraturan daerah, dan selalu bertindak dengan adil serta proporsional.
## Menginternalisasi Jiwa AMPERA dalam Kehidupan Sehari-hari
Menginternalisasi jiwa AMPERA bukanlah tugas yang mudah. Ini memerlukan komitmen dan dedikasi dari setiap anggota TNI, Polri, dan Satpol PP. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, serta contoh nyata dari pimpinan tertinggi, sangat diperlukan. Mereka harus selalu diingatkan bahwa tugas utama mereka adalah melayani dan melindungi rakyat, serta memperjuangkan keadilan sosial sebagaimana diamanatkan oleh Bung Karno.
Langkah-langkah konkret yang bisa diambil meliputi:
1. **Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan**: Menanamkan nilai-nilai AMPERA dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan di lingkungan TNI, Polri, dan Satpol PP.
2. **Kepemimpinan yang Inspiratif**: Pimpinan yang menunjukkan teladan dalam mengamalkan jiwa AMPERA.
3. **Program Sosial yang Berkelanjutan**: Menginisiasi dan terlibat aktif dalam program-program yang langsung menyentuh kehidupan rakyat, seperti bantuan bencana, kesehatan, dan pendidikan.
4. **Keterbukaan dan Transparansi**: Menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat dan selalu terbuka dalam setiap kebijakan yang diambil.
## Kesimpulan
Saatnya bagi TNI, Polri, dan Satpol PP untuk menghidupkan kembali jiwa AMPERA Bung Karno. Dengan semangat keberpihakan kepada rakyat, keadilan sosial, dan pengabdian yang tulus, ketiga lembaga ini dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat. Jiwa AMPERA bukan sekadar slogan, tetapi harus menjadi bagian dari identitas dan integritas setiap anggota TNI, Polri, dan Satpol PP. Hanya dengan demikian, mereka dapat benar-benar menjadi penjaga dan pelindung yang sesungguhnya bagi negara dan seluruh rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H