Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marhaenisme dan Universal Basic Income: Sebuah Perspektif Terhadap Keadilan Sosial

10 Juni 2024   12:58 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:21 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**Pendahuluan**

Marhaenisme, sebuah ideologi yang diperkenalkan oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia, memiliki akar yang dalam pada konsep keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat kecil. Ideologi ini berfokus pada penghapusan kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memberikan kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk mencapai kesejahteraan. 

Di sisi lain, Universal Basic Income (UBI) atau Pendapatan Dasar Universal adalah konsep yang semakin banyak dibicarakan dalam konteks ekonomi modern, di mana setiap warga negara dijamin menerima sejumlah uang tunai secara reguler tanpa syarat. Artikel ini akan mengulas bagaimana Marhaenisme dapat berinteraksi dan bersinergi dengan konsep UBI untuk mencapai tujuan keadilan sosial yang lebih besar.

**Marhaenisme: Sebuah Pengantar**

Marhaenisme adalah ideologi yang berakar pada pemikiran Soekarno mengenai nasib rakyat kecil yang ia sebut sebagai "Marhaen". Marhaen adalah simbol dari petani kecil yang bekerja di lahannya sendiri namun tetap hidup dalam kemiskinan. Soekarno melihat bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan alat produksi. Marhaenisme menekankan pentingnya memberdayakan rakyat kecil, memberikan akses terhadap alat produksi, dan menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan merata.

**Universal Basic Income: Konsep dan Implementasi**

Universal Basic Income (UBI) adalah sebuah sistem di mana pemerintah memberikan sejumlah uang secara reguler kepada setiap warga negara tanpa syarat. Tujuan utama dari UBI adalah untuk mengurangi kemiskinan, memberikan keamanan ekonomi, dan memungkinkan setiap individu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka tanpa harus tergantung pada pekerjaan yang mungkin tidak selalu tersedia. Beberapa negara telah menguji coba UBI dengan berbagai hasil, menunjukkan potensi konsep ini untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial.

**Marhaenisme dan UBI: Potensi Sinergi**

1. **Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Kecil**

Marhaenisme dan UBI sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil. Dalam konteks Marhaenisme, pemberdayaan rakyat kecil dilakukan melalui akses terhadap alat produksi dan distribusi yang adil. UBI dapat menjadi salah satu alat untuk mencapai tujuan ini dengan memberikan modal awal bagi rakyat kecil untuk mengembangkan usaha mereka sendiri, tanpa harus khawatir tentang pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari.

2. **Pengurangan Ketimpangan Sosial dan Ekonomi**

Kedua konsep ini juga berfokus pada pengurangan ketimpangan. Marhaenisme menekankan pada distribusi yang adil dari alat produksi, sedangkan UBI memberikan jaminan pendapatan bagi setiap individu. 

Dengan mengkombinasikan kedua pendekatan ini, masyarakat dapat menikmati distribusi kekayaan yang lebih merata, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai kesejahteraan.

3. **Stabilitas Sosial dan Ekonomi**

UBI dapat memberikan stabilitas ekonomi yang lebih besar bagi rakyat kecil, yang seringkali terperangkap dalam siklus kemiskinan karena ketidakstabilan pendapatan. Dengan jaminan pendapatan dasar, rakyat kecil dapat lebih fokus pada pengembangan diri dan usaha mereka, yang sejalan dengan prinsip Marhaenisme untuk memberdayakan rakyat dan meningkatkan produktivitas.

**Tantangan dan Kritik**

Meskipun potensi sinergi antara Marhaenisme dan UBI cukup besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu kritik utama terhadap UBI adalah masalah pendanaan. 

Implementasi UBI membutuhkan dana yang sangat besar, dan tanpa perencanaan yang matang, hal ini dapat membebani anggaran negara. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa UBI dapat mengurangi insentif untuk bekerja, meskipun penelitian awal menunjukkan bahwa hal ini tidak selalu terjadi.

Di sisi lain, penerapan Marhaenisme dalam konteks modern juga menghadapi tantangan, terutama dalam memastikan bahwa distribusi alat produksi dilakukan secara adil dan efektif. Hal ini membutuhkan perubahan struktural yang signifikan dalam sistem ekonomi dan politik yang ada.

**Kesimpulan**

Marhaenisme dan Universal Basic Income adalah dua konsep yang, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memiliki tujuan yang sama dalam hal mencapai keadilan sosial dan ekonomi. 

Dengan menggabungkan prinsip-prinsip Marhaenisme yang berfokus pada pemberdayaan rakyat kecil dengan mekanisme UBI yang memberikan jaminan pendapatan dasar, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. 

Namun, keberhasilan dari kombinasi ini sangat tergantung pada perencanaan yang matang, komitmen politik yang kuat, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun