1. **Pendekatan Holistik:**
Program ini harus menjadi bagian dari pendekatan yang lebih luas untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misalnya, integrasi dengan program kesehatan ibu dan anak, pendidikan gizi, serta program pemberdayaan ekonomi keluarga akan membantu mencapai hasil yang lebih berkelanjutan.
2. **Penguatan Kemandirian:**
Selain memberikan makanan bergizi, program ini bisa mencakup komponen edukasi yang mengajarkan keluarga tentang cara menyiapkan makanan bergizi dengan sumber daya yang tersedia. Pelatihan keterampilan memasak, berkebun, atau bahkan wirausaha dapat membantu keluarga menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan nutrisi.
3. **Keterlibatan Masyarakat:**
Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program akan meningkatkan efektivitasnya. Masyarakat bisa berperan dalam penyediaan makanan lokal, yang juga mendukung ekonomi lokal. Selain itu, ini meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap program tersebut.
4. **Monitoring dan Evaluasi:**
Sistem monitoring dan evaluasi yang transparan dan partisipatif akan memastikan bahwa program berjalan sesuai tujuan. Pengukuran dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak harus dilakukan secara berkala untuk menilai keberhasilan program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
#### Penutup
Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak oleh Prabowo-Gibran adalah inisiatif yang patut diapresiasi dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia. Namun, untuk benar-benar efektif dan berkelanjutan, program ini perlu diselaraskan dengan prinsip-prinsip Marhaenisme yang menekankan pada pemberdayaan rakyat kecil, kemandirian, dan partisipasi komunitas. Dengan pendekatan yang holistik dan inklusif, program ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat yang lebih luas.