Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Asian Value dalam Lensa Marhaenisme

9 Juni 2024   17:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:10 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kesbangpol.kulonprogokab.go.id

**Pentingnya Keluarga**

Keluarga sebagai unit dasar masyarakat sangat dihargai dalam kedua filosofi. Marhaenisme mengakui peran penting keluarga dalam membentuk karakter dan nilai-nilai individu. Dalam masyarakat marhaenis, keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai keadilan sosial, kerja keras, dan solidaritas diajarkan dan dipraktikkan. 

Namun, marhaenisme juga mendorong agar nilai-nilai tersebut diperluas dari tingkat keluarga ke tingkat masyarakat dan negara, memastikan bahwa prinsip-prinsip keadilan sosial diterapkan secara luas dan tidak terbatas pada unit keluarga saja.

**Kesimpulan**

Nilai-nilai Asia dan marhaenisme, meskipun berasal dari konteks dan latar belakang yang berbeda, memiliki banyak kesamaan dalam hal penekanan pada kolektivisme, keadilan sosial, dan tanggung jawab individu terhadap masyarakat. Namun, ada juga perbedaan penting, terutama dalam hal penghormatan terhadap otoritas dan bagaimana hal ini dapat mengarah pada otoritarianisme yang bertentangan dengan semangat marhaenisme.

Dalam lensa marhaenisme, nilai-nilai Asia dapat dipandang sebagai alat yang berguna untuk mempromosikan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama, selama nilai-nilai tersebut tidak digunakan untuk membenarkan penindasan atau pengekangan hak-hak individu. Dengan demikian, integrasi nilai-nilai Asia ke dalam marhaenisme memerlukan pemahaman kritis dan keseimbangan yang tepat antara hak dan tanggung jawab, antara penghormatan terhadap otoritas dan kebebasan individu.

Melalui pendekatan ini, kita dapat mengembangkan sebuah sistem sosial-politik yang adil dan manusiawi, yang menghargai nilai-nilai tradisional namun tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial yang mendasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun