Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Asian Value dalam Lensa Marhaenisme

9 Juni 2024   17:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kesbangpol.kulonprogokab.go.id

**Asian Values dalam Lensa Marhaenisme**

Melihat Asian Values melalui lensa marhaenisme, terdapat beberapa aspek yang sejalan maupun yang bertentangan dengan prinsip-prinsip marhaenisme.

**Kesejalan: Kolektivisme dan Keadilan Sosial**

Salah satu nilai utama dalam marhaenisme adalah keadilan sosial, di mana kesejahteraan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat menjadi tujuan utama. Ini sejalan dengan kolektivisme dalam Asian Values yang menempatkan kepentingan komunitas di atas kepentingan individu. Dalam masyarakat yang menganut nilai-nilai Asia, gotong royong dan kerja sama sosial sangat ditekankan, yang juga merupakan nilai-nilai yang dianut oleh marhaenisme.

Marhaenisme mengakui pentingnya solidaritas sosial dan kolektivisme sebagai alat untuk mencapai keadilan sosial. Dalam masyarakat marhaenis, kerja sama antarwarga, gotong royong, dan solidaritas adalah kunci untuk memberdayakan rakyat kecil dan menciptakan sistem ekonomi yang adil.

**Penghormatan terhadap Otoritas: Sebuah Tantangan**

Sementara itu, penghormatan terhadap otoritas yang sangat ditekankan dalam nilai-nilai Asia dapat menjadi tantangan dalam penerapan marhaenisme. Marhaenisme, meskipun menghargai kepemimpinan yang adil, juga mengkritik otoritarianisme dan penindasan. Penghormatan yang berlebihan terhadap otoritas dapat mengarah pada otoritarianisme, yang bertentangan dengan semangat marhaenisme yang mengedepankan kebebasan, demokrasi, dan partisipasi aktif dari seluruh rakyat dalam proses politik.

Dalam konteks marhaenisme, pemimpin harus dipilih berdasarkan kompetensi dan dedikasi terhadap keadilan sosial, bukan semata-mata karena posisi atau status mereka dalam hierarki sosial. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mendengarkan aspirasi rakyat dan bekerja untuk kepentingan mereka, bukan yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

**Keseimbangan antara Hak dan Tanggung Jawab**

Nilai Asia yang menekankan keseimbangan antara hak dan tanggung jawab juga sejalan dengan marhaenisme. Dalam pandangan marhaenisme, setiap individu memiliki hak untuk hidup sejahtera dan bebas dari penindasan, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada masyarakat dan negara. Marhaenisme menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh rakyat dalam proses pembangunan dan pemerintahan.

Namun, marhaenisme juga memperingatkan terhadap penekanan tanggung jawab yang berlebihan yang dapat digunakan sebagai alat untuk menindas atau mengeksploitasi rakyat kecil. Hak-hak individu, terutama hak atas kesejahteraan dan kebebasan dari penindasan, harus selalu dilindungi dan diutamakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun