Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Asian Value dalam Lensa Marhaenisme

9 Juni 2024   17:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:10 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**Pendahuluan**

Konsep "Asian Values" atau "Nilai-Nilai Asia" telah lama menjadi topik diskusi yang menarik dalam studi politik, sosial, dan budaya. Istilah ini merujuk pada seperangkat nilai yang diyakini khas atau dominan di Asia, sering dikaitkan dengan kolektivisme, penghormatan terhadap otoritas, dan keseimbangan antara hak individu dan tanggung jawab komunitas. Nilai-nilai ini kontras dengan nilai-nilai Barat yang lebih menekankan pada individualisme dan hak asasi manusia. Namun, bagaimana nilai-nilai Asia ini dipandang dari sudut pandang marhaenisme, sebuah filosofi politik yang dicetuskan oleh Soekarno, Presiden pertama Indonesia?

**Marhaenisme: Landasan Filosofis**

Marhaenisme berakar dari pandangan Soekarno terhadap keadilan sosial, kemandirian, dan pemerataan kesejahteraan. Marhaenisme mengambil nama dari seorang petani kecil bernama Marhaen yang ditemui Soekarno di pedesaan Jawa, simbol dari rakyat kecil yang bekerja keras namun tetap miskin dan tertindas oleh sistem yang tidak adil. Filosofi ini menekankan pentingnya kesetaraan, solidaritas sosial, dan pemberdayaan rakyat kecil sebagai landasan bagi pembangunan bangsa.

**Nilai-Nilai Asia: Sebuah Gambaran**

Nilai-nilai Asia sering kali meliputi konsep-konsep seperti:

1. **Kolektivisme dan Harmoni Sosial:** Kesejahteraan bersama dan kepentingan komunitas diutamakan di atas kepentingan individu. Kerja sama dan harmoni sosial sangat dihargai.

2. **Penghormatan terhadap Otoritas:** Adanya penghargaan tinggi terhadap pemimpin dan hierarki sosial. Loyalitas terhadap keluarga, pemimpin, dan negara sangat penting.

3. **Keseimbangan antara Hak dan Tanggung Jawab:** Hak individu diakui, namun selalu seimbang dengan tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat.

4. **Pentingnya Keluarga:** Keluarga dianggap sebagai unit dasar masyarakat, dengan peran yang kuat dalam pendidikan dan pembentukan nilai-nilai moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun