Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sebagus-Bagusnya Tapera, Lebih Bagus Rumah Gratis untuk Rakyat!

8 Juni 2024   07:12 Diperbarui: 8 Juni 2024   07:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240606140352-20-1106653/buruh-demo-tolak-tapera-bisa-bisa-pulang-cuma-bawa-slip-gaji

Program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) merupakan salah satu inisiatif pemerintah Indonesia dalam membantu masyarakat memiliki hunian yang layak. Program ini dirancang untuk mengumpulkan dana dari pekerja dan pemberi kerja, yang kemudian digunakan untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk membeli rumah. Meskipun Tapera adalah langkah positif dalam mengatasi masalah perumahan di Indonesia, namun apakah ini benar-benar solusi terbaik? 

**Keterbatasan Tapera**

1. **Keterjangkauan**: Meskipun bunga pinjaman yang ditawarkan Tapera relatif rendah, masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang kesulitan membayar cicilan rumah. Terutama di kota-kota besar, harga rumah yang terus naik membuat kepemilikan rumah semakin tidak terjangkau.

2. **Proses Administrasi**: Pengelolaan dana yang rumit dan birokrasi yang panjang seringkali menjadi kendala dalam program pemerintah. Proses pengajuan pinjaman dan pencairan dana bisa memakan waktu yang cukup lama, yang tentunya dapat menghambat kecepatan masyarakat untuk segera mendapatkan rumah.

3. **Ketimpangan Sosial**: Tidak semua pekerja memiliki penghasilan tetap atau formal. Banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal yang tidak terdaftar dalam sistem Tapera, sehingga mereka tidak bisa menikmati fasilitas ini.

4. **Beban Finansial Jangka Panjang**: Walaupun Tapera memberikan solusi jangka pendek dengan pinjaman berbunga rendah, pada akhirnya masyarakat tetap harus membayar kembali pinjaman tersebut. Bagi banyak orang, ini berarti beban finansial jangka panjang yang cukup berat.

**Alternatif: Rumah Gratis untuk Rakyat**

Dibandingkan dengan Tapera, konsep rumah gratis bagi rakyat bisa menjadi solusi yang lebih efektif dan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa rumah gratis bisa menjadi pilihan yang lebih baik:

1. **Menghapus Beban Finansial**: Dengan menyediakan rumah gratis, masyarakat tidak perlu khawatir tentang pembayaran cicilan atau bunga pinjaman. Ini bisa membantu mereka fokus pada kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari.

2. **Pemerataan Sosial**: Program rumah gratis bisa didesain untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal. Dengan demikian, ketimpangan sosial bisa dikurangi dan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki tempat tinggal yang layak.

3. **Peningkatan Kualitas Hidup**: Memiliki rumah yang layak tanpa beban hutang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Ini juga bisa berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik mereka.

4. **Investasi Jangka Panjang**: Pembangunan rumah gratis bisa dianggap sebagai investasi jangka panjang oleh pemerintah. Dengan menyediakan perumahan yang layak, pemerintah membantu menciptakan masyarakat yang lebih stabil dan produktif, yang pada akhirnya bisa berkontribusi lebih banyak pada ekonomi negara.

**Tantangan dan Solusi**

Tentu saja, menyediakan rumah gratis bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun dan memelihara perumahan gratis. Namun, ini bisa diatasi melalui beberapa strategi:

1. **Kemitraan Publik-Swasta**: Pemerintah bisa bermitra dengan sektor swasta untuk membangun perumahan. Banyak perusahaan yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bisa diarahkan untuk mendukung pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

2. **Pendanaan Internasional**: Banyak organisasi internasional yang memberikan hibah atau pinjaman lunak untuk proyek-proyek sosial. Pemerintah bisa memanfaatkan sumber daya ini untuk mendanai program perumahan gratis.

3. **Pemanfaatan Lahan Tidak Produktif**: Pemerintah bisa memanfaatkan lahan yang tidak produktif atau terbengkalai untuk pembangunan perumahan. Ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada.

4. **Inovasi Teknologi**: Penggunaan teknologi konstruksi yang modern dan efisien dapat menurunkan biaya pembangunan perumahan. Misalnya, metode konstruksi modular atau penggunaan material ramah lingkungan yang lebih murah.

**Kesimpulan**

Meskipun Tapera adalah langkah yang baik dalam membantu masyarakat memiliki rumah, konsep rumah gratis bagi rakyat menawarkan solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan menghilangkan beban finansial dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua lapisan masyarakat, program rumah gratis dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup rakyat Indonesia. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mewujudkan visi ini dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki tempat tinggal yang layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun