### Marhaenisme Penangkal Konsumerisme: Menggali Nilai-Nilai Kerakyatan untuk Mengatasi Budaya Konsumtif
#### Pendahuluan
Marhaenisme, sebuah ideologi yang diperkenalkan oleh Soekarno, adalah jawaban terhadap tantangan ekonomi dan sosial di Indonesia pada masa kemerdekaan. Dalam era modern ini, di tengah gelombang globalisasi dan kapitalisme yang semakin kuat, marhaenisme dapat menjadi penangkal ampuh terhadap budaya konsumerisme yang merajalela. Artikel ini akan membahas bagaimana marhaenisme, dengan penekanan pada nilai-nilai kerakyatan dan kemandirian, mampu memberikan solusi terhadap masalah konsumtif yang semakin mengakar di masyarakat.
#### Apa itu Marhaenisme?
Marhaenisme berasal dari kisah seorang petani bernama Marhaen yang ditemui oleh Soekarno. Marhaen, seorang petani kecil, memiliki tanah, alat produksi, dan tenaga kerja sendiri, tetapi tetap hidup dalam kemiskinan. Dari kisah ini, Soekarno mengembangkan konsep marhaenisme yang berfokus pada perjuangan kelas bawah (kaum marhaen) melawan ketidakadilan ekonomi dan sosial. Ideologi ini menekankan kemandirian, keadilan sosial, dan pemerataan ekonomi.
#### Konsumerisme dan Dampaknya
Konsumerisme adalah budaya yang mendorong individu untuk terus menerus membeli barang dan jasa melebihi kebutuhan dasar mereka. Budaya ini didorong oleh kapitalisme global yang menekankan pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi yang tak terbatas. Dampak negatif konsumerisme antara lain:
1. **Ketimpangan Sosial dan Ekonomi**: Konsumerisme memperdalam kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Mereka yang memiliki sumber daya lebih banyak dapat terus membeli barang-barang mewah, sementara yang kurang mampu semakin tertinggal.
 Â
2. **Kerusakan Lingkungan**: Produksi barang-barang konsumtif sering kali tidak ramah lingkungan, menyebabkan polusi dan degradasi lingkungan yang signifikan.
 Â
3. **Degradasi Nilai Sosial**: Konsumerisme menggantikan nilai-nilai tradisional dengan nilai-nilai materialistik, mengubah cara orang memandang kebahagiaan dan kesuksesan.
#### Marhaenisme Sebagai Penangkal Konsumerisme
Marhaenisme dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah konsumerisme dengan beberapa cara:
1. **Kemandirian Ekonomi**: Marhaenisme mendorong kemandirian ekonomi dengan memberdayakan individu untuk mengelola sumber daya mereka sendiri. Ini dapat mengurangi ketergantungan pada barang-barang konsumtif yang diproduksi secara massal.
2. **Pemerataan Ekonomi**: Dengan menekankan pada distribusi kekayaan yang adil, marhaenisme berupaya mengurangi kesenjangan ekonomi yang dihasilkan oleh konsumerisme. Ini dapat dilakukan melalui reformasi agraria, pembangunan industri nasional, dan kebijakan ekonomi yang pro-rakyat.
3. **Penguatan Nilai Sosial**: Marhaenisme mempromosikan nilai-nilai kerakyatan, solidaritas, dan kebersamaan. Nilai-nilai ini dapat mengurangi pengaruh budaya materialistik dan konsumerisme, menggantikannya dengan budaya yang lebih berfokus pada kesejahteraan bersama.
#### Implementasi Marhaenisme di Era Modern
Untuk mengimplementasikan marhaenisme sebagai penangkal konsumerisme, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
1. **Pendidikan dan Penyadaran**: Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kemandirian dan keadilan sosial perlu diperkuat. Penyadaran masyarakat tentang dampak negatif konsumerisme juga penting untuk mengubah pola pikir.
2. **Kebijakan Ekonomi Pro-Rakyat**: Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang mendukung kemandirian ekonomi masyarakat, seperti mendukung usaha kecil dan menengah, serta mendorong produksi lokal.
3. **Gerakan Sosial dan Komunitas**: Pembentukan komunitas-komunitas yang mengedepankan nilai-nilai marhaenisme dapat menjadi kekuatan penyeimbang terhadap arus konsumerisme. Gerakan-gerakan sosial yang berfokus pada keberlanjutan dan keadilan sosial juga perlu didukung.
#### Kesimpulan
Marhaenisme menawarkan alternatif yang kuat terhadap konsumerisme dengan menekankan kemandirian, keadilan sosial, dan nilai-nilai kerakyatan. Dengan mengadopsi dan mengimplementasikan prinsip-prinsip marhaenisme, masyarakat Indonesia dapat menghadapi tantangan budaya konsumtif yang semakin mengakar dan membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H