5. **Gotong Royong dan Kolektivitas**: Marhaenisme sangat menghargai semangat gotong royong sebagai dasar pembangunan masyarakat. Negara harus mendorong kolaborasi dan solidaritas antarwarga untuk mencapai tujuan bersama.
### Implementasi Marhaenisme dalam Kebijakan Negara Kesejahteraan
Implementasi Marhaenisme dalam kebijakan negara kesejahteraan dapat dilihat dari berbagai program dan kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat. Beberapa contoh kebijakan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Marhaenisme adalah:
1. **Reforma Agraria**: Membagikan lahan kepada petani kecil agar mereka memiliki tanah yang cukup untuk dikelola dan meningkatkan produktivitas pertanian. Ini juga melibatkan dukungan teknis dan akses terhadap teknologi pertanian modern.
2. **Program Jaminan Sosial**: Menyediakan jaminan sosial bagi pekerja dan masyarakat miskin, termasuk jaminan kesehatan, pensiun, dan bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan.
3. **Pendidikan Gratis**: Menyediakan pendidikan dasar dan menengah gratis bagi semua anak bangsa, serta meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing.
4. **Pembangunan Infrastruktur Desa**: Meningkatkan infrastruktur di pedesaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, termasuk pembangunan jalan, irigasi, dan fasilitas umum lainnya.
### Tantangan dan Kritik
Meskipun konsep negara kesejahteraan ala Marhaenisme memiliki banyak kelebihan, implementasinya di lapangan sering kali menghadapi berbagai tantangan. Beberapa tantangan utama termasuk:
1. **Keterbatasan Sumber Daya**: Negara berkembang sering kali memiliki keterbatasan sumber daya untuk mendanai program-program kesejahteraan yang luas dan komprehensif.
2. **Birokrasi dan Korupsi**: Efisiensi program kesejahteraan sering terganggu oleh birokrasi yang lamban dan korupsi yang merajalela. Ini menghambat distribusi manfaat kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.