Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Garangnya "Orang-orang Kalah" (Album Kantata Takwa 1990)

28 Mei 2024   19:49 Diperbarui: 28 Mei 2024   19:59 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SIAPA KALAH TERKUBUR HIDUPNYA

Lirik ini tidak hanya menyuarakan keluhan, tetapi juga menyentuh kesadaran kolektif akan nasib rakyat kecil yang tersapu derunya pembangunan dan kalah menembus rintangan mencari nafkahnya, bahwa siapa yang tak tunduk pada aturan pembangunan nasional kala itu bisa kalah dan lapuk. Iwan Fals menggunakan lagu ini sebagai platform untuk menyuarakan aspirasi dan kegelisahan mereka yang terpinggirkan.

### Konteks Sosial dan Sejarah

Pada tahun 1990, Indonesia berada di bawah pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Masa itu ditandai oleh kontrol politik yang ketat, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketimpangan ekonomi yang signifikan. Lagu "Orang Orang Kalah" muncul sebagai bentuk kritik terhadap situasi tersebut. Iwan Fals dan grup musiknya, Kantata Takwa, menggunakan musik sebagai sarana untuk menyuarakan protes dan ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Album "Kantata Takwa" sendiri merupakan kolaborasi antara Iwan Fals dengan musisi besar lainnya seperti Setiawan Djody, Sawung Jabo, Donny Fatah, Totok Rewel, Inisisri dan WS Rendra, seorang penyair terkemuka. Album ini tidak hanya populer di kalangan penggemar musik, tetapi juga dianggap sebagai karya yang berani dan revolusioner, menghadirkan suara-suara kritis dalam bentuk yang artistik.

### Kesimpulan

"Orang Orang Kalah" dari album "Kantata Takwa" adalah bukti dari kekuatan musik dalam menyuarakan keadilan dan perubahan. Garangnya vokal Iwan Fals dalam lagu ini, dipadu dengan lirik yang kuat dan kontekstual, membuatnya menjadi karya yang abadi dan relevan hingga kini. Di tengah berbagai tantangan sosial dan politik, lagu ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya suara rakyat dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Iwan Fals telah menunjukkan bahwa musik bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun