Mohon tunggu...
Kang deBar
Kang deBar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur eLSID

Rakyat Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Haneut Moyan 2022, Kampanye Kurangi Sampah melalui Musik

18 Juni 2022   10:24 Diperbarui: 18 Juni 2022   10:31 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ancaman sampah plastik, sangat nyata. Bukan hanya dapat merusak kesehatan manusia, sampah plastik juga berpotensi merusak ekosistem di laut dan berdampak pada perubahan iklim. Sekitar 80 persen sampah di laut berasal dari daratan dan 30 persen dari sampah tersebut adalah sampah plastik.

Timbunan sampah plastik di lautan akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi ekosistem laut. Penelitian mengungkapkan pada 2050 diperkirakan jumlah sampah plastik lebih banyak dari ikan bila tidak ada tindakan tegas mengenai pencegahan pembuangan sampah dan daur ulang secara besar-besaran.

Keprihatinan inilah yang menggerakkan Anak Kali Citarum Foundation untuk terus melakukan kampanye soal sampah melalui berbagai kegiatan salah satunya yang akan di gelar 24-26 Juni 2022 di Pantai Sebrotan Madasari Desa Masawah Kec. Cimerak Kab. Pangandaran. 

Menurut, Dedi Barnadi dari Anak Kali Citarum Foundation sengaja memilih Pangandaran sebagai lokasi Haneut Moyan 2022 salah satunya karena banyaknya pemberitaan soal sampah plastik di tempat-tempat wisata pantai pasca Libur lebaran kemarin.

Bahkan banyak unggahan foto dan video di Media sosial yang memperlihatkan kondisi Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran penuh dengan sampah. Bahkan, sejumlah satwa di tempat itu memakan sampah yang berserakan.

Budi Cilok salah satu penggagas Haneut Moyan yang juga seorang musisi yang telah mengeluarkan album bertajuk Anak Kali Citarum yang berisi lagu-lagu soal kepedulian lingkungan menganggap bahwa pola perubahan pola pikir masyarakat soal menjaga lingkungan tidak bisa hanya dilakukan di rapat-rapat ataupun melalui seminar-seminar, namun harus dilakukan dengan menyenangkan dan membahagiakan.

"Pendekatan seni dan budaya perlu dilakukan untuk membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan terdekatnya", ungkap Budi Cilok dalam rilisnya ( 18/06)

Oleh karenanya, lanjut Budi, kami mengajak semua pihak siapapun itu, pemerintah, komunitas dll untuk bersama sama menjaga bumi tempat kita pijak.

Haneut Moyan ini merupakan Kemah keluarga atau Family Camp yang diikuti oleh anak-anak sampai dewasa dimana kegiatannya berisi kampanye soal pelestarian lingkungan hidup.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan Haneut Moyan 2022 terdapat beberapa rangkaian kegiatan diantaranya , Pertama, Diskusi soal pelestarian lingkungan hidup bersama kawan-kawan aktivis lingkungan akan bicara soal kolaborasi bagaimana mengurangi ancaman terhadap kerusakan lingkungan. Salah satu isu yang akan diangkat yakni bagaimana mengurangi sampah plastik yang mengancam ekosistem di laut dimana menurut Ocean Conservancy pada tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di lautan dari ikan-ikan di laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun