Surat dari Mama Papa

[caption caption="foto | idntimes.com"][/caption]

“Anakku sayang,
Ketika aku bertambah tua,
aku harap kamu mau ngerti dan bersabar untukku..

Kalo aku mecahin piring,
atau numpahin makanan ke meja karena penglihatanku berkurang,
kamu jangan bentak aku yah?

Makin tua orang tambah sensitif,
milikilah belas kasih dan jangan membentak..”

[caption caption="foto | hi5.com"]

[/caption]

“Ketika pendengaranku bertambah buruk,
dan aku gak bisa denger apa yang kamu katakan,
kamu jangan katain aku tuli yah?

Tolong ulangi apa yg kamu katakan,
atau tolong kamu tulis aja..

Maafkan aku, anakku.
Aku bertambah tua..”

[caption caption="foto | twitter.com/deepakmegala62"]

[/caption]

“Ketika lututku tambah lemah,
aku harap kamu mau sabar dan bantu aku berdiri.

Seperti dulu aku BIASA TOLONG KAMU WAKTU KECIL,
untuk belajar berjalan..”

[caption caption="foto | personalexcellence.co"]

[/caption]

“Ketika aku ngulang-ngulang omongan seperti kaset rusak,
aku harap kamu tetep mau dengerin aku."

[caption caption="foto | annas77.wordpress.com"]

[/caption]

"Tolong jangan tertawakan aku yah?
dan jangan sebel dengerin omonganku.

Kamu INGET DULU WAKTU KECIL, ketika kamu pengen balon?
Kamu terus dan terus ngomong,
sampe kamu dapet apa yang kamu mau..”

[caption caption="foto | pinterest.com"]

[/caption]

“Juga maafkan bau badanku.
Badanku bau seperti orang tua.

Tolong jangan paksa aku mandi.
Badanku lemah.
Udah tua dan gampang kena demam."

[caption caption="foto | mypoetryinhae.blogspot.com"]

[/caption]

"Kamu INGET DULU WAKTU KECIL?
Aku harus kejar2 kamu karena kamu gak mau mandi.”

[caption caption="foto | pinterest.com"]

[/caption]

“Dan kalo kamu punya waktu luang,
aku harap kita bisa ngobrol.
Walaupun cuma beberapa menit.

Aku selalu ngerasa kesepian..
Gak ada temen ngobrol.."

[caption caption="foto | weirdasianews.com"]

[/caption]

"Aku tau kamu sibuk kerja.

Meski kamu gak tertarik dgn obrolanku,
tolong kamu luangin waktu yaa

Kamu INGET DULU WAKTU KECIL?
Aku biasa denger semua cerita2 khayalan kamu”

 [caption caption="foto | mysharing.co"]

[/caption]

“Ketika saatnya tiba..
dan aku sakit keras di tempat tidur..
Aku harap kamu mau sabar ngurus aku."

[caption caption="foto | husadautamahospital.com"]

[/caption]

"Maafkan aku, sayang..
Kalo aku gak sengaja bikin basah tempat tidur..

Aku harap kamu mau sabar ngurusin aku
di saat2 akhir hidupku..

Toh hidupku gak akan lama lagi..”

[caption caption="foto | www.noknight.com"]

[/caption]

“Dan ketika ajal menjemputku,
 aku berharap kamu pegang tangan aku
 dan memberikanku kekuatan..”

[caption caption="foto | bedbureau.org"]

[/caption]

“Dan jangan kamu kuatir..
ketika akhirnya aku bertemu Sang Pencipta..

aku akan berbisik padaNya,
untuk memberikan berkahNya padamu..

 [caption caption="foto | holisticfairsireland.com"]

[/caption]

"karena KAMU MENYAYANGI MAMAH PAPAHMU..

Terima kasih banyak untuk kasih sayangmu.

KAMI SAYANG PADAMU.."

[caption caption="foto | almadinainstitute.org"]

[/caption]

"Salam cinta,
Mama & Papa”

(saduran bebas dari “A Letter from Mom & Dad”, by Anonymous)

[caption caption="foto | junkobsessed.com"]

[/caption]

Dear kompasianers... salam hormat untuk orang tua tercinta, jika masih ada.

Dan doa terkasih jika sudah berpulang ke hadiratNya.

Cheers,
 –Kang Darling