[caption caption="Eckhart Tolle dan Oprah Winfrey"]
Oprah meyakini bahwa pandangan hidup sederhana yang dikemukakan Tolle berpotensi membuat dunia yang lebih baik. Oleh sebab itu ia mempromosikannya melalui acara khusus bertajuk “A New Earth”.
2. Pengalaman Praktis
Tolle tak pernah bermimpi menjadi spiritual guru ataupun selebritis. Umur 13 tahun, dia berhenti sekolah. Hidupnya selalu galau. Dia banyak mendalami filsafat2 berbagai agama. Akhirnya dia meneruskan skolah dan tamat kuliah di Cambridge University.
Setelah tamat kuliah, ia hidup sebagai gelandangan. Tak ada kerjaan. Tak ada penghasilan. Tak ada keluarga. Tak ada cinta.
Dalam kesendirian yang hening di taman-taman kota, dia banyak merenung, mengapa hidupnya seperti ini? Mengapa ia tidak bahagia?
Disitu dia terhentak. Loh, kok “aku” tidak tahan dengan “diriku”?? Berarti ada dua “aku” dong? Ada “aku” yang tidak tahan, dan ada “diriku” yang merasa menderita. Disitulah dia mendapat pencerahan tentang jati diri sejati, yakni “consciousness” (kesadaran, jiwa, ruh) diluar tubuh dan pikiran2 kita.
[caption caption="Spiritual enlightenment"]
3. Fokus pada “NOW”
Tolle sadar, bahwa yang membuat kita tidak bahagia adalah pikiran2 kita sendiri. Kita menghakimi masa lalu kita, sepertinya tidak sebagus orang lain. Kita cemas pada masa depan kita, takut terjadi hal2 yang buruk. Padahal, masa lalu dan masa depan adalah ilusi (referensi di Scientific American). Yang benar2 nyata hanyalah “everchanging NOW”.