Mohon tunggu...
Kang Darling
Kang Darling Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Adu Domba Umat Beragama Lewat “Perang Suci”

19 Februari 2016   11:19 Diperbarui: 19 Februari 2016   17:12 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Perdamaian antarumat beragama"][/caption]

Dalam 1000 tahun terakhir, disadari atau tidak, ada fitnah dan warisan kebencian yang melanda umat Islam, Kristen dan Yahudi sehingga mudah diadudomba untuk berperang. Pertikaian antar umat beragama ini diawali oleh sebuah peristiwa yang dinamakan Perang Salib (Crusade), yang berlangsung selama 200 tahun dari tahun 1095 sampai 1292.

Namun tak semua orang menyadari, arsitek Perang Salib adalah sebuah “sekte iblis” (aliran mistik/masonik) yang terkenal dengan nama Knights Templar.

1. Knights Templar, the Anti-Christ (al-Masih ad-Dajjal)

Nama asli kelompok Knights Templar ini adalah “The Poor Fellow-Soldiers of Christ and of the Temple of Solomon”. Disebut Poor Fellow-Soldiers” karena mereka tadinya memang miskin. Saking miskinnya, logo awal mereka adalah “satu kuda dua tentara”, karena tak mampu beli kuda seorang satu.

[caption caption="Logo awal Knights Templar: 1 kuda 2 tentara"]

[/caption]

Mereka bukanlah umat Kristen seperti pada umumnya. Mereka adalah penganut aliran Anti-Christ (Arab: al-Masih ad-Dajjal). Ritual keagamaannya sama seperti aliran masonik yang lahir beberapa ratus tahun kemudian. Menurut sejarawan Prancis Jules Michelet, inisiasi keanggotaan Knights Templar termasuk acara menginjak dan meludahi Salib.

[caption caption="Inisiasi Knights Templar, menginjak dan meludahi Salib (penggambaran sesuai hasil penelitian sejarawan Prancis Jules Michelet)"]

[/caption]

Aliran mistik ini meyakini kisah yang ditulis dalam Kitab Taurat (disebut Perjanjian Lama oleh umat Kristen), bahwa Tabut Nabi Musa (The Ark of Covenant yang berisi 10 Perintah Tuhan) memiliki kekuatan supranatural yang memiliki tuah kekayaan dan kejayaan, fortune & glory.

[caption caption="Kesaktian “The Ark of Covenant” yang dikisahkan Alkitab Perjanjian Lama jadi inspirasi film Indiana Jones: Raiders of The Lost Ark"]

[/caption]

2. Temple of Solomon

Sebagaimana dikisahkan dalam Kitab2 Suci Yahudi (Perjanjian Lama), Tabut itu disimpan oleh Nabi Sulaiman di ruangan bernama “The Holy of Holies” di dalam Temple of Solomon di Yerusalem, yang oleh umat Islam dikenal dengan nama “Bait Allah”.

[caption caption="Temple of Solomon (Bait Allah) sesuai deskripsi Alkitab, termasuk ruang The Holy of Holies untuk menyimpan Tabut Nabi Musa"]

[/caption]

Kelompok mistik “The Poor Fellow-Soldiers of of Christ and of the TEMPLE of Solomon” alias Knights TEMPLAR ini sejak awal memang berorientasi pada Solomon TEMPLE, untuk mengambil “benda keramat” Tabut Nabi Musa yang menurut Alkitab mendatangkan tuah fortune & glory bagi mereka yang membawanya.

Itu adalah mimpi kosong. Sekte mistik di Abad Kegelapan Eropa ini tak paham sejarah Timur Tengah. Karena sebenarnya Temple of Solomon -- yang dibangun oleh Nabi Sulaiman sekitar tahun 900 SM itu -- sudah dihancurkan tahun 605 SM oleh bangsa Neo-Babylonian dibawah kepemimpinan Raja Nebukadnezar II. The Ark of Covenant raib secara misterius sejak peristiwa itu.

Dengan kata lain, sekte Knights Templar ini bermimpi untuk menjarah Tabut Nabi Musa di Temple of Solomon Yerusalem, yang sebenarnya sudah hilang selama 1700 tahun.

3. Fitnah Keji

Berpikirlah Godfrey de Bullion, pendiri sekte Knights Templar ini. Bagaimana caranya mengambil peti The Ark dari Solomon Temple di Yerusalem yang saat itu berada di wilayah muslim?? Mereka butuh 3 hal: uang, massa, dan dukungan politik.

Maka disebarkanlah fitnah keji, bahwa “untuk melindungi umat Kristen yang berziarah ke Yerusalem dari penjarahan kaum Muslim & Yahudi”, maka perlu tentara buat perang, sekaligus merebut Yerusalem dari pemerintahan muslim.

Padahal, justru mereka yang mau merebut tanah sekaligus menjarah “peti keramat” The Ark. Lebih konyol lagi, mereka bukan penganut Kristen beneran, melainkan kelompok masonik “Anti-Christ”.

[caption caption="Ritual masonik ala Knights Templar, masih dilakukan orang sampai sekarang. Perhatikan replika Tabut yang ada di tengah ruangan"]

[/caption]

Fitnahan dan provokasi Knights Templar akhirnya berhasil. Mereka mendapat dukungan dari Raja Alexius I (Romawi Timur) dan Paus Urban II. Maka dimulailah peristiwa Perang Salib tahun 1095.

4. The Bank of Europe

Knights Templar memperoleh keuntungan materi & politik yang luar biasa dari Perang Salib itu. Mereka menjelma menjadi sentra kekuatan ekonomi, sosial dan spiritual di Eropa.

Mereka memiliki jaringan dari Eropa hingga Timur Tengah. Oleh sebab itu Knights Templar membuat sistem perbankan, letter of credit, buku cek, dll yang masih kita pakai sampai sekarang.

Lewat rekayasa "Perang Suci", kelompok Knights Templar yang tadinya miskin (1 kuda 2 orang), menjelma menjadi “The Bank of Europe”.

[caption caption="Knights Templar, menjelma jadi the Bank of Europe akibat rekayasa perang"]

[/caption]

5. Dibakar oleh Pausnya Sendiri

Lama2 wibawa & kekuasaan Knights Templar jadi ancaman buat Raja dan Paus. Rahasia bahwa sebenarnya mereka adalah “Kristen bid’ah” (heretic) dengan ritual2 satanik Anti-Christ, lama2 ketauan juga.

Akhirnya Paus Clement V dan Raja Prancis Philip IV memerintahkan pembunuhan seluruh anggota Knights Templar, dengan tuduhan bid’ah & praktek menyimpang.

[caption caption="Paus Clement V (kiri) & King Philip IV (kanan)"]

[/caption]

Pembunuhan massal -- dimana ribuan anggota Knights Templar dibakar hidup2 -- dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Oktober 1307. Sebuah peristiwa horor yang ngetop dgn istilah “Friday the 13th”.

6. Warisan Kebencian 1000 Tahun

Namun Perang Salib yang merupakan produk Abad Kegelapan itu begitu mengakar dalam tradisi budaya Eropa, sampai sekarang. Seolah2 perang hasil rekayasa aliran sesat Knights Templar itu adalah “Perang Suci”, untuk membasmi umat Islam dan Yahudi yang mereka sebut “kaum barbar”.

[caption caption="Perayaan St. George’s Cross Day di Inggris"]

[/caption]

Padahal, dalam menjalankan “Perang Suci”, para Crusaders termasuk King Richard the Lion Heart melakukan pembunuhan massal yang biadab terhadap umat Islam dan Yahudi di Yerusalem, termasuk wanita dan anak2. Sebagaimana ditulis dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Alan V. Murray dari University of Leeds: “The cold-blooded implementation of… ethnic cleansing” (genocide).

Alhasil, Perang Salib mewariskan kebencian 1000 tahun di antara umat Islam dan Yahudi di satu sisi, dan umat Kristen di sisi lainnya. Ini yang membuat sebagian umat beragama sangat mudah untuk diadudomba untuk berkonflik, seperti yang terjadi di Poso, Situbondo, Aceh, Tolikara Papua, dll.

[caption caption="Stop kekerasan dan konflik antaragama"]

[/caption]

7. Pesan Moral

Berkaca dari peristiwa awal pertama terjadinya perang antaragama, Perang Salib terjadi akibat fitnah dan hasutan Knights Templar yang merupakan penganut sekte Anti-Christ (al-Masih ad-Dajjal). Umat beragama diadudomba oleh segelintir kelompok anti-agama.

Semoga kita umat beragama memahami hal ini, agar jangan mudah diadudomba untuk melakukan "perang suci" palsu, kebiadaban dengan mengatasnamakan agama. Sebab, provokatornya adalah segelintir orang yang memiliki agenda ekonomi & politik tersembunyi. Merekalah penghasut (Ibrani: ha-Satan) yang sesungguhnya.

Salam damai.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun