Sebagaimana dikisahkan dalam Kitab2 Suci Yahudi (Perjanjian Lama), Tabut itu disimpan oleh Nabi Sulaiman di ruangan bernama “The Holy of Holies” di dalam Temple of Solomon di Yerusalem, yang oleh umat Islam dikenal dengan nama “Bait Allah”.
[caption caption="Temple of Solomon (Bait Allah) sesuai deskripsi Alkitab, termasuk ruang The Holy of Holies untuk menyimpan Tabut Nabi Musa"]
Kelompok mistik “The Poor Fellow-Soldiers of of Christ and of the TEMPLE of Solomon” alias Knights TEMPLAR ini sejak awal memang berorientasi pada Solomon TEMPLE, untuk mengambil “benda keramat” Tabut Nabi Musa yang menurut Alkitab mendatangkan tuah fortune & glory bagi mereka yang membawanya.
Itu adalah mimpi kosong. Sekte mistik di Abad Kegelapan Eropa ini tak paham sejarah Timur Tengah. Karena sebenarnya Temple of Solomon -- yang dibangun oleh Nabi Sulaiman sekitar tahun 900 SM itu -- sudah dihancurkan tahun 605 SM oleh bangsa Neo-Babylonian dibawah kepemimpinan Raja Nebukadnezar II. The Ark of Covenant raib secara misterius sejak peristiwa itu.
Dengan kata lain, sekte Knights Templar ini bermimpi untuk menjarah Tabut Nabi Musa di Temple of Solomon Yerusalem, yang sebenarnya sudah hilang selama 1700 tahun.
3. Fitnah Keji
Berpikirlah Godfrey de Bullion, pendiri sekte Knights Templar ini. Bagaimana caranya mengambil peti The Ark dari Solomon Temple di Yerusalem yang saat itu berada di wilayah muslim?? Mereka butuh 3 hal: uang, massa, dan dukungan politik.
Maka disebarkanlah fitnah keji, bahwa “untuk melindungi umat Kristen yang berziarah ke Yerusalem dari penjarahan kaum Muslim & Yahudi”, maka perlu tentara buat perang, sekaligus merebut Yerusalem dari pemerintahan muslim.
Padahal, justru mereka yang mau merebut tanah sekaligus menjarah “peti keramat” The Ark. Lebih konyol lagi, mereka bukan penganut Kristen beneran, melainkan kelompok masonik “Anti-Christ”.
[caption caption="Ritual masonik ala Knights Templar, masih dilakukan orang sampai sekarang. Perhatikan replika Tabut yang ada di tengah ruangan"]
Fitnahan dan provokasi Knights Templar akhirnya berhasil. Mereka mendapat dukungan dari Raja Alexius I (Romawi Timur) dan Paus Urban II. Maka dimulailah peristiwa Perang Salib tahun 1095.