Artikel ini membahas pernyataan dari Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), terkait data tunggal sosial ekonomi yang sedang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Gus Ipul memastikan bahwa data tersebut memiliki standar ukur yang lebih jelas dibandingkan data sebelumnya, yang diharapkan dapat meningkatkan ketepatan sasaran dalam program-program pemerintah. Ia menjelaskan bahwa data ini akan bersifat dinamis dan akan selalu diperbarui sesuai dengan perubahan status penduduk, seperti kematian atau perpindahan tempat tinggal.
Gus Ipul juga menambahkan bahwa Kemensos bersama BPS sudah berdiskusi untuk mengantisipasi dinamika data tersebut. Sementara itu, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa integrasi data tunggal ini bertujuan agar semua data yang digunakan untuk kebijakan sosial dan program lainnya konsisten. Proses integrasi data ini terdiri dari empat tahapan utama, yaitu penunggalan individu, penunggalan keluarga, verifikasi dengan data lain, dan pemeringkatan. Data tunggal ini diharapkan dapat selesai pada tahun 2025 dan akan menjadi basis dalam pengambilan kebijakan di masa depan.
Tujuan akhir dari inisiatif ini adalah menciptakan satu data sosial ekonomi yang akurat dan konsisten, yang mencerminkan jumlah populasi Indonesia dan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan kebijakan pemerintah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H