Mohon tunggu...
beni subhan
beni subhan Mohon Tunggu... Freelancer - Penyawung ilmu

Gotri ala gotri margasari riwariwi dodol mentok jolang alang alang mbesuk gede dadi apa?

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Narasi Islam Via Distro

2 April 2019   15:29 Diperbarui: 2 April 2019   17:23 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar diatas adalah hasil screenshoot dari iklan video salah satu distro clothing online yang banyak bertebaran baik di Youtube maupun facebook yang intinya menjual  kaos dengan design-design yang mengusung narasi hijrah, jihad, tauhid dan sejenisnya. melihat itu, ingatan saya terbang ke masa-masa sewaktu mengenyam bangku madrasah dulu, dimana kita diajari oleh para Ustadz apa itu Iman, Islam dan Ihsan. Melalui ajaran mereka kita dikenalkan narasi Islam yang semestinya. Berbeda dengan narasi yang dikenalkan oleh kelompok radikal yaitu Iman, Hijrah, dan jihad.
 
Ujung keislaman yang diajarkan ke saya dan pelajar-pelajar madrasah atau Pondok Pesantren NU adalah akhlak terhadap sesama dan taqarrub pada Allah. Meski titik berangkatnya sama yaitu tauhid., akan tetapi sangat berbeda dengan ujung dari ajaran kelompok radikal yaitu tindakan politik dengan jargon jihad li i'lai kalimatillah.

Figur-figur berpengaruh di NU umumnya kiai dengan spiritualitas tinggi. Figur-figur berpengaruh kelompok radikal adalah ustadz-ustadz dengan kemarahan tinggi. Karena paradigma berIslamnya memang beda. Yang pertama demi tercapainya mimpi insan kamil yang terakhir mimpi utamanya mati syahid.

Kini Ujung itu kita rasakan saling silang cengkarut dengan kepentingan politik yang bercampur dengan kepentingan baik emosi maupun materi. Narasi Islam melalui jargon hijrah, jihad dan tauhid mereka baca sebagai celah pundi materi dalam bentuk fashion statement terkini. Melalui industri kecil dan kreatif, narasi islam versi khilafah pun dicipta untuk bisa menjadi signature mereka.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun