Mohon tunggu...
Robani
Robani Mohon Tunggu... PNS -

Guru pada MTsN 12 Kuningan Kec. Hantara, Kuningan Marketing Eksekutif PayTren pada PT. Veritra Sentosa International, Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Memulai dari Akhir

13 Juni 2018   11:58 Diperbarui: 13 Juni 2018   12:03 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beigitu juga kalau mengalami kegagalan, maka dia tidak akan berhenti untuk mencari solusi terbaik agar bisa bangkit dari kegagalan. Orang sukses memiliiki mobilitas tinggi. Karena dia ingin selalu meningkatkan diri agar menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Bukankah kita diingatkan juga oleh Allah bahwa ujian yang menimpa sejatinya untuk menguji siapa diantara hamabanya yang terbaik amalnya.

Tak pernah berhenti berjuang. Itulah ciri kahas orang sukses yang mempu mengambil khikmah filosofi memulai dari akhir.

Disamping berpikir bsebelum bertindak, ada hikmah yang tak kalah penting dari filosofi memulai dari akhir ini. Dialah berupa grand mindset orang beriman yang membedakannya dengan orang yang tak beriman. Apakah itu? 

Yaitu keyakinan akan adanya hari akhir. Makanya salah satu ciri orang beriman dan bertakwa, dia yakin terhadap akhirat. Hal ini sangat berbeda dengan orang yang mengagungkan materialisme, atheisme, komunisme dan faham-faham seruapa. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya di dunia. Padahal dunia ini sementara.

Sebagaimana kita tahu, secara umum kematian adalah akhir dari kehiduan. Padahal kematian di dunia inia adalah sebuah fase awal menuju kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan yang kekal itu adanya di akhirat, yaitu kehidupan setelah kematian. 

Sebuah kehidupan yang penuh pertanggungjawaban. Tak berlaku jual beli kasus hukum di sanan. Tak akan ada suap menyuap di sana. Sehingga filosofi memulai dari akhir bagi seorang muslim adalah bagaimana bisa hidup bahagia tidak hanya di dunia fana, melainkan masa depan kebahagian di dunia dan akhirat. Sedangkan akhirat, berkali-kalai dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa akhirat itu lebih baik dari dunia.

Memulai dari akhir agar sadar diri, sadar posisi, sadar situasi dan kondisi. Seperti pepatah Sunda, "ulah poho kana Purwadaksina". Kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun