Kedua nasihat yang tidak pandai bicara. Itulah kematian. Diam tapi dahsyat menggubah kesadaran. Â Mati itu sifatnya rahasia. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan waktunya, dimana tempatnya, dan bagaimana keadaannya dirinya dijemput oleh malaikat maut. Karena kematian itu sifatnya misterius dan pasti terjadi kepada setiap manusia segala usia, maka persiapan matang hendaknya dilakukan setiap saat.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan cara menjadikan setiap amal perbuatan yang kita perbuat baik itu ucapan, perbuatan, sikap dan i'tikad kita untuk lillahi ta'ala, beribadah karena Allah semata. Dan dalam setiap perjalanan pun senantiasa hati kita itu terikat dengan mengingat Allah.
Mati adalah sesuatu yang pasti. Tidak harus ditakuti, tetapi tidak juga harus sok berani mati. Sikap yang terpenting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi sesuatu yang pasti seperti ini.
Karena banyak hikmah dari merenungi kematian. Maka melestarikan tradisi ziarah kubur adalah keniscayaan. Perkara ada masalah dalam prakteknya itu tugas kita untuk memperbaikinya. Dan keguyuban masyarakat dalam memuluskan jalan ke pemakaman merupakan upaya positif yang perlu dirutinkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H