Mohon tunggu...
bagus ramadhan
bagus ramadhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Awam Biasa

- Purna ENJ 2016 & 2017 - Percaya dengan tuhan, Sains Kehendak tuhan - Founder Kurir Kita

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Prediksi Perang Susulan Jika Rusia Menginvasi Ukraina

14 Februari 2022   22:50 Diperbarui: 17 Februari 2022   13:45 2565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras Perang (sumber: pixabay.com/Defence-Imagery)

Sebagai bahan obrolan kedai kopi kami hari ini, kami membahas dampak yang terjadi jika " uncle " Putin jadi menginvasi Ukraina. 

Diskusi saat itu sungguh menarik dikarenakan teman ngopi ku menyampaikan analisa - analisa dampak geopolitik dunia seperti parar pakar yang biasa kita lihat di televisi. 

Adapun teman saya menyampaikan jika invasi benar-benar terjadi dan "uncle" Biden juga ikut pada teater perang tersebut, akan muncul beberapa perang di tempat lain yang akhirnya akan menjadi perang dunia ke 3.

Secara resmi, Rusia membantah akan menginvasi Ukraina. Namun pengerahan pasukan Rusia yang masif pada perbatasan dengan Ukraina membuat sebuah tebakan-tebakan yang menarik untuk dibahas. 

Kunci dalam perang ini ada pada NATO. secara resmi Ukraina sendiri bukan anggota NATO. Namun gertakan-gertakan yang diberikan NATO ke Rusia seakan menjadi isyarat mereka akan ikut serta jika invasi benar-benar terjadi.

Jika NATO benar - benar terjun pada perang ini, maka menjadi sebuah kesempatan bagi beberapa negara untuk melaksanakan " wargoal " yang sempat terhalang karena adanya kehadiran Amerika Serikat. adapun tebakan - tebakan kami tentang front peperangan yang akan muncul adalah .:

  • Perang Korea Jilid 2

Peta Korea (Tangkapan layar - Google Maps via wulinamu.com)
Peta Korea (Tangkapan layar - Google Maps via wulinamu.com)
Secara status, baik antara Korea Utara ( Korut ) dan Korea Selatan ( Korsel ) masih berperang, karena perjanjian yang mereka sepakati hanyalah perjanjian gencatan Senjata yang disepakati pada tahun 1953. 

Manuver militer yang ditunjukkan Korut  menunjukkan negara tersebut masih berhasrat untuk kembali memulai perang dengan "saudaranya" di selatan. 

Yang menjadi penghalang kenapa korea utara belum kembali menyerang Korsel karena adanya sosok Amerika Serikat. 

Memang tidak dapat dipungkiri kemampuan Korsel bukanlah seperti pada masa Syngman Rhee. Korsel sudah tumbuh dengan kemandirian teknologi militer dan kemampuan Sumber Daya Manusianya. 

Perkembangan Korsel yang sangat pesat di bidang militer tidak membuat bangsa ini percaya diri dalam menghadapi saudara Utaranya. 

Pada bulan Maret 2021 yang lalu, Korea Selatan rela membayar Amerika Serikat agar kehadiran para "Yankee" tetap ada di negeri gingseng selatan ini. 

Kehadiran Amerika Serikat ini juga yang menurut obrolan kami, membuat Korut mencari momen yang pas dalam memenuhi 'wargoal" mereka. 

Dengan ikut sertanya Amerika Serikat pada Aliansi NATO dalam mempertahankan Ukraina, menjadi sebuah kesempatan bagi Korut untuk kembali menyerang Korsel. Pada front ini Amerika akan tetap turun tangan namun tidak pada  kondisi " prima ".  

  • Perang saudara China jilid 2.

Hubungan Republik Rakyat China ( RRC ) dan Republik of China ( Taiwan )  bukanlah seperti Korut dan Korsel yang dimana masing pemimpin bisa saling duduk bersama. 

Pada kondisi ini, RRC sama sekali tidak mengakui eksistensi Taiwan sebagai sebuah negara. RRC memandang Taiwan adalah wilayah RRC yang " nakal " dan suatu saat akan kembali direbut. 

Hubungan tersebut terjadi karena perang saudara antara kaum nasionalis Kuomintang dan Kaum Komunis Mao Zedong. Nasionalis Kuomintang gagal mempertahankan eksistensi di daratan China.

Namun, masih mempertahankan eksistensinya di pulau Formosa. Sehingga tidak mengherankan nama resmi dari taiwan sendiri ada Republic of China karena taiwan sendiri pun juga mengklaim wilayah daratan china sebagai bagian dari wilayahnya. 

Sama seperti Korea Utara, RRC pun terhalang dalam mencapai "wargoal"nya dikarenakan adanya Amerika Serikat di belakang Taiwan. Walaupun Taiwan tidak memiliki hubungan Diplomatik dengan Amerika Serikat dikarekan Kebijakan 1 China RRC. 

Secara konstitusi Amerika serikat melalui Taiwan Relation Act, secara garis besarnya Amerika Serikat akan melindungi Taiwan jika terjadi serangan pada negara tersebut. 

Perang saudara antara kaum nasionalis dan komunis China tentu bisa terjadi dikarenakan fokus Amerika dan sekutunya pada front Eropa timur. 

Kami menilai hal ini akan menjadi sebuah kesempatan yang baik bagi China dikarenakan Amerika juga sedang mengalami perang pada front yang lain. Apalagi jika perang Korea jilid 2 terjadi duluan. Maka menjadi kesempatan bagi China untuk merealisasikan Wargoal-nya. 

  • Perang Laut China Selatan 
    Klaim Nine Dash Line China/BBC ( sumber: BBC)
    Klaim Nine Dash Line China/BBC ( sumber: BBC)

Pada front ini, RRC akan semakin agresif dan keras dalam mempertahankan klaim akan Sembilan garis putus - putusnya di perairan Laut China Selatan. 

Pada front ini, RRC akan melawan bahkan menyatakan perang bagi negara lain yang juga mengklaim kedaulatan pada Nine Dash Line RRC. 

Menurut kami, peperangan ini akan melibatkan Filiphina,Vietnam, Malaysia, Brunei, Britania Raya, Australia, dan Amerika Serikat dalam melawan tindakan aggresor dari RRC tersebut. 

Apalagi jika perang perebutan pulau Formosa juga terjadi maka pada wilayah kepulauan paracel dan Spratly akan menjadi  Front Perang pasific terbesar semenjak perang dunia ke 2. 

Menjadi sebuah diskusi yang alot bagi kami tentang posisi Indonesia pada perang Laut China Selatan. ada yang berpendapat indonesia akan netral dengan mengambil sikap seperti Swiss dahulu. 

Pada saat perang dunia ke 2, Swiss bersikap netral dan menjaga wilayah kedaulatan seutuhnya baik dari gangguan Nazi maupun sekutu. Indonesia akan meningkatkan patroli dan penindakan akan setiap pelanggaran kedaulatan yang terjadi pada wilayah berandanya. 

Lalu ada juga yang berpendapat bahwa Indonesia akan bergabung dengan Faksi Filiphina Dkk. hal ini terjadi dikarenakan berbagai alasan yaitu kesetiakawanan ASEAN dan untuk melindungi batas ZEE yang diklaim masuk ke Nine Dash Line  RRC. 

Ada juga yang berpendapat Indonesia akan netral dan hanya sebagai penonton saat perang tersebut meletus, apapun hasil dari perang tersebut Indonesia akan menerima.

***

Jadi, bisa saja ada 3 perang tersebut menjadi sebuah prediksi kami dalam obrolan di kedai kopi tadi pagi.  Ketiga perang tersebut terjadi di daerah perairan pasific dan hal ini tentu akan menguji eksistensi dan komitmen Amerika Serikat sendiri.

Tapi, apakah Amerika serikat dapat berperang di dua Front berbeda kembali seperti masa perang dunia kedua?

Pada diskusi tersebut, kami tidak meragukan kemampuan dari Amerika sendiri dikarenakan adanya alasan Historis dan kemampuan struktur komando dari sistem militer Yankee. 

Itulah prediksi obrolan kedai kopi kami. belum tentu akan terjadi karena dinamisnya kondisi Geopolitik Global. Bisa jadi invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi seperti Invasi Nazi ke polandia yang memicu Perang Dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun