Mohon tunggu...
Nur Azis
Nur Azis Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang waktu

Bercerita dalam ruang imajinasi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukang Kayu yang Trauma

26 Oktober 2019   22:22 Diperbarui: 26 Oktober 2019   22:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Midah, istri saya, Kang. Yang punya warung ini. Juga begitu, selalu saya awasi. Jika sampai, dia berselingkuh dari saya, akan ku bunuh lelakinya. Siapa pun dia."

Mendengar kata-kata Madun, tubuh Suman gemetar. Keringatnya menetes deras membasahi seluruh tubuhnya. Apalagi melihat tangan Madun memegang palu besi. Bagaimana jika sampai lelaki itu tahu, bahwa dirinya, menjalin hubungan dengan Mbak Midah. Bisa-bisa, palu besi itu akan dilempar ke kepalanya.

Tak banyak bicara, Suman segera bergegas, menyelesaikan pekerjaannya. Berharap, semua cepat selesai, sebelum karyawan pabrik bubar. Tentu, Hesti akan sangat marah, jika mengetahui, suaminya itu masih bisa menukang kayu.

Jepara, 26 Oktober 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun