Aku percaya pada sebuah kalam
Yang memupuk setangkai rindu
Pada gerimis yang menawan kelam
Ia menjadi semu
Aku percaya pada hujan
Rinainya tercecer di mana mana
Di taman
Di sepanjang jalanÂ
Di waktu yang pernah engkau sematkan di jantungku yang lian
Dan aku percaya pada degub debar jantungmu
Ketika kau ketuk jantungku
"Kemarilah' ucapmu
Selembar kalam ia menjadi tawa
Selembar kalam ia menjadi cerita
Selembar kalam ia menjadi duka
Selembar kalam ia menjadi semesta rindu yang beku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H