Mohon tunggu...
Kang Arul
Kang Arul Mohon Tunggu... Penulis - www.dosengalau.com

www.dosengalau.com | sering disebut sebagai dosen galau membuatnya sering galau melihat kehidupan. Lulusan S3 Kajian Media dan Budaya dari UGM Jogjakarta ini menjadi konsultan media digital yang telah menulis lebih dari 100 buku dan memublikasikan ratusan artikel secara nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berenang Bersama Ubur-ubur di Pulau Kakaban

14 Januari 2016   18:02 Diperbarui: 14 Januari 2016   18:13 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari baru saja menampilkan warna merah saganya di ufuk timur ketika beberapa risers mencari spot untuk berfoto. Menangkap matahari terbit adalah moment yang langka karena berada di Pulau Derawan, Kalimantan Timur.

Saya dan rekan satu tim kebetulan diberi kamar di atas laut, sekitar 50 meter dari bibir pantai. Untuk menuju ke kamar kita harus melewati gertak atau jembatan kayu. Nah, salah satu spot yang menarik untuk mengambil sunrise ya di dekat tempat kami menginap.

Tapi, beberapa saat kemudian kami harus pergi dari Pulau Derawan. Tujuannya apalagi kalau bukan ke Pulau Kakaban. Jaraknya sekitar satu jam kurang dengan menggunakan speedboat berpenumpang sekitar 15 orang.

Pulau Kakaban ini merupakan salah satu spot wisata dalam air yang memiliki luas sekitar 774,2 hektar. Letaknya di gugusan Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Danau Kakaban dan biota laut yang ada di dalamnnya merupakan daya tarik utama di pulau ini.

Danau di tengah pulau ini adalah satu-satunya di Indonesia dan hanya ada dua di dunia. Tempat lainnya yang ada danau dan bisa ditemui ubur-ubur adalah di Danau Ubur-ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik.

Danau Kakaban tersebut terletak di tengah pulau. Dari dermaga, kita harus menaiki jembatan kayu selama 5-10 menit atau sekitar 300 meter sebelum sampai di danau. Tangga tersebut terbuat dari kayu ulin yang membelah hutan dengan pepohonan tropis seperti Bakau (Rhizophora sp), Tanjang (Bruguiera sp), Apiapi (Avicennia sp), dan Pidada (Sonneratia sp).

Danau Kakaban sendiri merupakan campuran air hujan dan rembesan air laut dari pori-pori tanah. Danau ini termasuk berukuran luas antara 2,6 x 1,5 kilometer.

Berbagai ubur-ubur dapat ditemukan di permukaan Danau Kakaban. Tidak seperti ubur-ubur lainnya, ubur-ubur di danau tersebut tidak beracun atau menyengat. Juga, tanpa memerlukan alat menyelam seperti snorkling pun siapa saja yang datang di tepian Pulau Kakaban akan bisa langsung melihat ubur-ubur.

Ada ubur-ubur yang berbentuk seperti piring transparan. Ubur-ubur yang disebut sebagai ubur-ubur bulan atau Aurelia Aurita ini memiliki garis tengah antara 5 sampai 50 cm.

Kemudian ada juga Cassiopeia Ornata merupakan ubur-ubur yang banyak terlihat di dasar danau dalam posisi terbalik. Tentakel ubur-ubur ini diarahkan menghadap sinar matahari supaya alga simbiotik yang berada di tentakelanya dapat berfotosintesis. Ukurannya antara 15 sampai 20 cm.

Selain itu, ada Mastigias Papua atau ubur-ubur totol merupakan ubur-ubur yang paling banyak terlihat di danau. Ubur-ubur ini memiliki garis tengah lingkaran antara 1 sampai 20 cm.

Terakhir, jenis Tripedalia Cystophera adalah jenis ubur-ubur yang lebih kecil. Jenis ini agak sulit ditemukan karena bentuknya yang lebih kecil dari pada tiga jenis ubur-ubur lainnya. Sebab, ukurannya agak kotak dan besarnya seluas jari telun juk yakni antara 7 sampai 10 mm.

Karena keragaman dan adanya biota laut yang unik ini, Pulau Kakaban pada tahun 2004 lalu ditetapkan sebagai sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah melalui Keputusan Bupati Berau Nomor 70 Tahun 2004.

Nah, buat yang suka dan ingin melihat ubur-ubur, Danau Kakaban di Pulau Kakaban menjadi pilihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun