Perjalanan dalam Kompasiana Blog Trip dan Jejak Para Riser ini bagi saya memiliki kesan yang berbeda. Kesan itu tidak hanya saya bisa menjajal bagaimana mengendarai Datsun GO saja atau mengunjungi lokasi wisata yang masih jarang dikunjungi orang semata, melainkan pelajaran berharga dalam kehidupan.
Pelajaran ini saya dapatkan ketika mobil yang kami kendarai sampai di Brebes. Sebagai salah satu kota yang dikenal dengan produksi telor asinnya, saya dan rekan-rekan tentu tak mau ketinggalan untuk membeli oleh-oleh.
Ketika beberapa kilometer setelah keluar dari tol Kanci-Pejagan, mobil yang kami kendarai berhenti di sebuah kios penjaja telor asin di pinggir jalan tepatnya di Jalan Raya Klampok Barat.
"Telor, Pak, ada yang telor asin bakar juga."
Seorang wanita paruh berkacamata dengan beberapa uban di kepalanya menyapa kami.
"Ini semuanya 30 ribu rupiah," nadanya masih sangat ramah.
Saya dan beberapa teman pun memilih telor asin paketan yang dibungkus plastik berisi enam butir. Kemudian saya pun melihat beberapa bungkus bawang goreng.
"Buat sendiri telorny, Bu?" tanya saya.
Wanita yang bernama Toipah mengangguk, lalu katanya, "Iya, Pak, ini saya buat sendiri di rumah. Di bantu anak-anak."
"Lho, anaknya berapa, Bu?"