Masih biru langit ku lihat
Masih sabit bulan nan pucat
Masih terang bintang kita
Masih tergambar cinta disana
Â
Aku berfikir jauh...
Sampai otakku jenuh
Menghayalkan sesuatu yang ada
Namun kutahu mustahil jadi nyata
Â
Goretan awan mengelabu adalah keraguanku
Cahaya bulan perak adalah kebimbanganku
Mestinya sejak awal kukabarkan
Bahwa bintang kita tak kan bersinar lama
Dia t'lah rapuh diterpa angin hujan dan terik matahari
Dia t'lah renta dan lapuk dimakan usia
Â
Tapi bintang kita tetap bersinar,
Dia tak ingin kita tahu,Â
Berapa lama sisa pijarnya,
Tapi bintang kita tetap tersenyum,
Dia tak ingin ada airmataÂ
Jatuh untuk kepergiannya
Â
Duka bintang adalah runtuhnya kelopak bunga,
Sirna pijarnya adalah akhir cerita kamboja,
Tapi dia tetap tersenyum
Hingga kini, diantara batas akhir hidupnya
Â
Menuai kisah sesaat penuh kenangan
Haru yg pernah ada,
Sedih yang sempat singgah,
Tawa penghapus lara,
Canda iringi suka,
Berbaur dalam romansa diantara kita
Â
Hidupku untukmu,
Kasihku penuh dihatimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H