Mohon tunggu...
Dude Marsiano
Dude Marsiano Mohon Tunggu... -

Hanya insan biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Antara Bintang dan Bunga Kamboja

15 Desember 2017   17:10 Diperbarui: 15 Desember 2017   17:41 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih biru langit ku lihat

Masih sabit bulan nan pucat

Masih terang bintang kita

Masih tergambar cinta disana

 

Aku berfikir jauh...

Sampai otakku jenuh

Menghayalkan sesuatu yang ada

Namun kutahu mustahil jadi nyata

 

Goretan awan mengelabu adalah keraguanku

Cahaya bulan perak adalah kebimbanganku

Mestinya sejak awal kukabarkan

Bahwa bintang kita tak kan bersinar lama

Dia t'lah rapuh diterpa angin hujan dan terik matahari

Dia t'lah renta dan lapuk dimakan usia

 

Tapi bintang kita tetap bersinar,

Dia tak ingin kita tahu, 

Berapa lama sisa pijarnya,

Tapi bintang kita tetap tersenyum,

Dia tak ingin ada airmata 

Jatuh untuk kepergiannya

 

Duka bintang adalah runtuhnya kelopak bunga,

Sirna pijarnya adalah akhir cerita kamboja,

Tapi dia tetap tersenyum

Hingga kini, diantara batas akhir hidupnya

 

Bintang dan Kamboja...

Menuai kisah sesaat penuh kenangan

Haru yg pernah ada,

Sedih yang sempat singgah,

Tawa penghapus lara,

Canda iringi suka,

Berbaur dalam romansa diantara kita

 

Hidupku untukmu,

Kasihku penuh dihatimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun