Terakhir, pada perhelatan Piala Gubernur Jatim 2020 kemarin di mana semifinal dan final harus digelar tanpa penonton. Tentu lagi-lagi karena masalah keamanan.
Jadi memang sebesar apapun nilai dari pertandingan tersebut, mungkin kita sudah terbiasa melihat tribunnya kosong. Tinggal nanti bagaimana pihak panpel atau broadcast menyiasati agar laga tidak sepi seperti yang sudah-sudah.
Berikut 7 keputusan dalam surat PT LIB soal Liga 1 2020, dikutip dari situs skor.id:
- Digelar 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
- Dipusatkan di Pulau Jawa. Tim yang berasal dari luar Jawa bermarkas di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
- Digelar dalam format double round-robin dan tanpa penonton.
- Klub diminta menyampaikan konfirmasi penggunaan homebase di Liga 1 paling lambat 15 Juli 2020.
- Akan mengadakan Workshop Medical, Match Organization.
- Manager Meeting dengan klub Liga 1 digelar pada 17 Juli 2020.
Berharap Satu Suara
Setidaknya ada 5 klub yang menyatakan penolakan terhadap kelanjutan Liga 1 2020, salah satunya Persebaya Surabaya. Memang seperti yang kita tahu Jawa Timur saat ini masuk dalam zona merah, artinya akan sangat berisiko untuk menggelar laga.
Dilansir dari kompas.id, Azrul Ananda selaku Presiden Persebaya meminta keputusan terkait kompetisi dibuat berdasarkan kepentingan yang lebih luas.
"Tidak sekadar berkaitan dengan nasib dan masa depan sepak bola nasional. Akan tetapi, juga harus menimbang dampak terhadap masyarakat."
Setelah surat dari PT LIB keluar, belum ada pernyataan resmi dari manajemen klub Persebaya apakah akan menerima untuk ikut keputusan tersebut atau tetap bersikukuh menolak bergulirnya kembali Liga 1.
Manager meeting yang dilaksanakan secara virtual pada 17 Juli nanti diharapkan jadi titik temu dari pro-kontra kelanjutan kompetisi.
"Kami akan berkomunikasi mengenai informasi dan perkembangan format kompetisi yang sudah kami siapkan. Kami juga akan berdiskusi dengan klub terkait rencana stadion yang akan digunakan klub, terutama klub dari luar Pulau Jawa," kata Direktur Operasional PT LIB Sudjarno (kompas.id).
Tentunya sebagai penikmat sepak bola saya akan terhibur jika Liga 1 dapat dilanjutkan Oktober nanti. Namun yang pasti jangan sampai justru menimbulkan musibah baru akibat kelalaian protokol kesehatan. Bagaimana menurut Anda?