Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

3 Tips Menikmati Drama Korea bagi Pemula

13 Juni 2020   08:48 Diperbarui: 13 Juni 2020   13:49 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

K-Drama, atau orang kita biasa menyebut drakor (Drama Korea), kini sedang ramai-ramainya dibahas. Kalau di circle saya sebenarnya sudah tak aneh berbagi daftar tontonan drakor. Namun kali ini yang setahu saya tidak tertarik malah mulai ikut heboh.

Sepertinya ini imbas dari karantina, di mana orang-orang mencari hiburan agar tidak bosan di rumah saja. Terlebih untuk mengaksesnya saat ini lebih mudah.

Dengan berlangganan platform streaming populer seperti Viu yang memang diperuntukkan tayangan-tayangan Asia, atau Netflix yang cakupannya lebih global, Anda disuguhkan beragam drakor dari berbagai genre dan tahun produksi.

Televisi swasta Tanah Air sejak bertahun-tahun lalu juga sebenarnya kerap menayangkan drakor hanya saja tidak secara konsisten. Contohnya Full House (tayang di Indosiar tahun 2005), Boys Before Flower  (Indosiar, 2009), atau The Heirs (RCTI, 2016).

Tentu karena televisi masih jadi primadona saat itu (eh sekarang masih gak sih?), saya beberapa kali menonton meski tidak begitu menyimak jalan ceritanya. Apalagi saya masih usia sekolah, jadi nonton sekadarnya saja.

Nah, memasuki masa kuliah, banyak "waktu kosong" yang akhirnya saya manfaatkan untuk menonton drakor. Kalau tidak salah, Pinnochio (2014) jadi awal mula saya nonton (lagi) drakor. Sebab Pinnochio bercerita tentang lika-liku kehidupan jurnalis, kebetulan relate dengan program studi saya di kampus.

Setelah itu saya pun ketagihan dan mencari yang lain, mulai dari Reply 1988, Goblin, dan sebagainya. Tapi saya termasuk yang pilih-pilih banget sih. Malah yang populer kayak Descendant of the Sun, Crash Landing on You, atau The World of Married itu enggak saya tonton.

New Normal ala Penikmat Drama Korea

hancinema.net
hancinema.net
Beberapa hari lalu saya baru menamatkan Hospital Playlist, salah satu drakor tahun 2020 yang sebenarnya pengin saya rekomendasikan ke pembaca sekalian. Perlu dibikin artikelnya sendiri enggak ya? Hehehe.

Intinya drakor tersebut bercerita tentang kehidupan profesi dokter yang digambarkan dengan intim, hangat, dan sangat manusiawi, berpusat pada 5 tokoh yang sudah bersahabat sejak kuliah kedokteran.

Mereka adalah Lee Ik-jun (diperankan Jo Jung-suk), Chae Song-hwa (Jeon Mi-do), Ahn Jeong-won (Yoo Yeon-suk), Kim Jun-wan (Jung Kyoung-ho), dan Yang Seok-hyung (Kim Dae-myung). Kelimanya adalah dokter dengan spesialisasi berbeda, sehingga problemnya beragam.

Uniknya 5 dokter ini membuat sebuah band sebagai medium refreshing mereka. Tidak sempurna, tapi itulah yang kemudian jadi daya tarik tersendiri.


FYI, aktor-aktor ini realitanya memang tidak mahir bermusik tapi dipaksa harus bisa. Dalam behind the scene diperlihatkan betapa struggle-nya mereka mempelajari instrumen untuk memainkan beberapa lagu yang dijadikan original soundtrack dan bahkan bisa tampil secara live di Youtube!

Tidak heran jika drakor garapan duo Shin Won-ho (sutradara) dan Lee Woo-jung (penulis), yang sebelumnya sukses lewat series Reply, ini begitu dicintai para penontonnya, termasuk saya.

Awalnya sempat disayangkan karena Hospital Playlist hanya tayang 12 episode, padahal rata-rata drakor tayang 16 episode. Namun ternyata cerita ini akan berlanjut di season 2 yang rencananya akan tayang awal tahun depan.

Selepas episode terakhir berakhir, bisa dipastikan semua yang mengikuti drakor ini sulit move on. Jika dikaitkan dengan istilah yang tengah ngetren sekarang, inilah fase yang bisa disebut new normal.

Fase ini kerap dialami para sobat drakor yang biasanya tiap pekan menunggu episode terbaru, tapi mau gak mau harus move on setelah drakor tersebut tamat. Orang-orang seperti ini biasanya butuh tontonan drakor lain sebagai pengalih perhatian, hahaha.

Cara Menikmati Drama Korea

Terkadang ketidaktertarikan kita pada sesuatu diawali oleh stigma. Mungkin ada yang tidak tertarik dengan drama Korea karena stereotip bahwa Korea itu begini dan begitu sehingga itu menjadi tembok pembatas. Apalagi bahasanya susah.

Eh, sebenarnya enggak apa-apa juga sih enggak suka ya, hahaha. Tapi kalau memang ada yang penasaran kenapa kok bisa orang-orang sampai segitunya dengan drama Korea, ya jangan cuma dibayangin, tapi "nyemplung" aja dulu.

Terus harus mulai dari mana? Nah, pelan-pelan... Kira-kira ini menurut saya langkah-langkah bagi yang masih awam soal drama Korea.

  • Percaya Rekomendasi dari "Sobat Drakor"
    Ilustrasi (freepik.com)
    Ilustrasi (freepik.com)

Yakin deh, di sebuah lingkaran pertemanan biasanya ada satu-dua-atau bahkan lebih orang yang memang penikmat drama Korea. Mereka sudah mengalami asam-garam di dunia perdrakoran.

Oleh karena itu, coba minta rekomendasi yang seru untuk ditonton. Tapi perlu diingat, selera orang berbeda-beda ya. Menarik untuk dia belum tentu menarik untuk kamu, apalagi soal genre.

Genre drama Korea sangat beragam. Bahkan dalam satu genre, latar belakang ceritanya juga macam-macam. Jadi kamu bisa minta rekomendasi dengan lebih spesifik sesuai genre favorit.

Kalau enggak punya temen, ini ada daftar drama Korea rekomendasi dari salah satu selebtwit (klik tanggalnya). Selanjutnya kamu bisa googling  soal alur ceritanya.

  • Jangan Banyak Mikir!

myonlineworld.co
myonlineworld.co

Akan banyak kesulitan bagi yang awam, terutama soal bahasa, dan wajah serta nama-nama tokohnya. Kalau bahasa ya mau gak mau kamu harus bersahabat dengan subtitle. Nah, soal wajah dan nama-nama pemerannya ini memang kadang suka bikin pusing.

Ada drakor yang tokohnya banyak banget sehingga bagi yang belum terbiasa akan bingung melihat beberapa tokoh dengan "wajah yang sama". Begitupun nama yang mirip-mirip. Saya juga kadang masih sering bingung kok.

Saran saya, gak usah terlalu dipikirin! Ikutin saja alurnya, karena lama kelamaan akan paham sendiri. Atau bisa juga pas lagi bingung "si ini siapa ya?", cek Google (meskipun akan ribet dan mengganggu ya).

Biasanya kita akan terbantu juga dengan scene-scene flashback yang kayaknya memang sengaja disisipkan untuk bikin penontonnya gak bingung kenapa jalan ceritanya begini atau begitu.

Oh ya, menurut saya rata-rata drama Korea itu kayak puzzle. Walaupun tokohnya punya latar belakang berbeda, sering banget nanti ujung-ujungnya ternyata saling berkaitan. Jadi salah satu keseruannya ada di momen ketika keterkaitan itu terungkap.

  • Bisa Dimulai dari Film
    Parasite salah satu film Korea populer dan jadi yang pertama meraih penghargaan film terbaik di Oscar (Sumber: NEON/parasite-movie.com)
    Parasite salah satu film Korea populer dan jadi yang pertama meraih penghargaan film terbaik di Oscar (Sumber: NEON/parasite-movie.com)

Daripada harus ngikutin drama Korea yang berepisode-episode, bisa mulai dulu dari film Korea. Parasite mungkin jadi film Korea terpopuler sekarang ini setelah bisa menyabet title Film Terbaik di Oscar 2020. Tapi coba ubek-ubek lagi aja, banyak banget kok yang enggak kalah menarik.

Saya pun awalnya memang lebih tertarik dengan film-film Korea. Salah satu yang saya nonton di awal-awal itu Hello Ghost (2010). Bergenre komedi, tapi siapa sangka memasuki sepertiga akhir cerita, mata saya berair (bukan karena kelilipan). Sad!

Kekuatan industri mereka tuh memang "menjual kesedihan" ya, hahaha. Akhirnya setelah itu saya malah ketagihan dan cari rekomendasi film-film sedih Korea lainnya.

**
Mungkin itu aja tips sederhana untuk siapapun yang belum pernah menikmati drama Korea tapi tertarik mencobanya. Mungkin ada yang mau menambahkan tips lainnya?

Oh ya, sebelum mencoba pastikan kamu punya waktu luang yang cukup banyak ya, karena nonton drama Korea memang harus tanpa tekanan dan siapa yang tahu kalau setelah nonton satu episode malah nagih pengen lanjut ke episode-episode selanjutnya, hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun