Jika harus memilih, aplikasi media sosial mana yang harus saya hapus dari gadget, jelas bukan Twitter. Kalau Instagram, saya pernah menonaktifkan akun dalam beberapa hari dan tidak masalah. Facebook, bahkan saat ini memang saya tak memasang aplikasinya. Lain soal dengan Twitter.
Menurut saya Twitter memiliki fitur terlengkap tapi simpel, tak perlu ribet memikirkan visual. Bahkan untuk sekadar menuangkan hal-hal spontan dan tak penting.
Belakangan, ada sebuah kalimat yang bagi pengguna aktif Twitter pasti sudah tak asing lagi. Biasanya kalimat ini digunakan oleh mereka yang ingin meminta bantuan, apapun jenisnya. Mulai dari permohonan donasi atau penggalangan dana, menjual barang atau jasa, dan yang paling "receh" yaitu cuma minta editin foto.
Kalimat itu adalah, "Twitter, please do your magic."
Sudah banyak yang akhirnya dapat terbantu dengan cara ini sehingga membuat istilah "please do your magic" seakan menjadi mantra ampuh agar permohonannya terkabul melalui media sosial, khususnya Twitter.
Tepat saat saya merencanakan untuk menulis artikel tentang ini, muncul satu cuit "permohonan" di linimasa saya dan viral hingga hari ini.
TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC
Nama saya Aprilia Nur Azizah, 20tahun, dari Pangandaran, Jawa Barat.
Saya membutuhkan pekerjaan, apapun. Saya cacat fisik dari lahir, ekonomi keluarga kekurangan. Bekerja untuk diri sendiri, ingin mata palsu dan membantu melunasi utang ortu.
Next- pic.twitter.com/r1yFOi6bOa--- Aprilia Nur Azizah (@Apriliazizah_) March 12, 2019
Seorang perempuan asal Pangandaran, Jawa Barat bernama Aprilia Nur Azizah sedang mencari pekerjaan. Sebelumnya ia adalah seorang kasir sebuah barbershop di Jakarta Pusat yang resign di akhir 2018 karena sakit. Semenjak itu ia kesulitan mendapatkan pekerjaan baru.
April yang memiliki kondisi fisik tidak sempurna, yaitu kehilangan bola mata kanannya, merasa tak semua orang mau mempekerjakan karyawan dengan cacat fisik dan mensyaratkan "penampilan menarik" dalam proses rekrutmennya. Ia sempat mencurahkan keluh kesah ini melalui video di Youtube sekitar 3 bulan lalu.
Mungkin ia tak akan menyangka cuitannya pada 12 Maret kemarin akan berdampak besar dalam hidupnya. Sebab dalam waktu kurang dari 24 jam, berbagai penawaran datang. Bukan cuma kerjaan, tapi juga bantuan pemasangan bola mata palsu yang ia inginkan!
"Teman-teman, saya sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Alhamdulillah ada orang baik yang membantu pemasangan mata palsu untuk saya. Terima kasih, Maa syaa Allah. Luar biasa," cuitnya selang sehari kemudian. Dukungan kepadanya pun terus mengalir sampai artikel ini dibuat.
Giliran Twitter Turun Tangan
Setelah berkali-kali disebut untuk membuat keajaiban, si platform ini pun menunjukkan "kuasanya". Siapa yang kali ini mendapat keberkahan tersebut?
Billy, seorang anak dari pemilik toko donat di Texas, AS mengunggah foto ayahnya di toko bernama Billy's Donut dengan keterangan, "Ayah saya sedih karena tidak ada seorang pun yang datang ke toko donat barunya."
My dad is sad cause no one is coming to his new donut shop pic.twitter.com/y5aGB1Acrc--- Billy's Donuts (@BillysDonuts) March 9, 2019
Cuitan tersebut ramai dibagikan di Twitter dan mendapat respons yang baik, termasuk oleh Youtuber kesohor Casey Neistat. Setelah Billy memberitahukan lokasi alamatnya, toko itu kemudian dibanjiri pengunjung yang membuat dagangannya habis hari itu juga!
Melihat "fenomena" ini, Twitter pun merespons Billy dengan janji akan datang ke toko donat keluarganya. Alhasil toko tersebut jadi makin dikenal khalayak dan Twitter mendapat apresiasi dari para penggunanya.
You donut want to miss out on Billy's and neither do we! We'll be there tomorrow morning #LoveTwitter https://t.co/NpTAXW4R53--- Twitter (@Twitter) March 10, 2019
Saya tidak tahu apakah format ini akan fleksibel dilakukan di media sosial lain atau tidak. Mungkin bisa, tapi menurut saya responsnya tidak akan secair di Twitter.
Nah, bagi Kompasianer yang punya permohonan dan sekiranya bisa dicapai melalui cara ini coba saja. Mohon dipertemukan dengan jodoh, misalnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H