Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Son Heung-min, Bintang Liga Inggris yang Mengadu Nasib di Bogor

31 Agustus 2018   13:32 Diperbarui: 31 Agustus 2018   21:02 2872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Son tidak kuasa menyaksikan Hwang Hee-chan mengeksekusi penalti (foto: news.com.au)

Cabang sepak bola di Asian Games sendiri sebenarnya diperuntukkan usia 23 tahun ke bawah. Namun regulasi memperbolehkan setiap negara membawa dan memainkan tiga pemain senior.

Spurs bisa saja tidak melepas Son untuk bertarung di Asian Games, seperti yang dilakukan Leverkusen. Sebab The Sun mengabarkan, jika Son gagal di Asian Games pihak klub tetap sukarela memberi jalan Son untuk pergi menjalani Piala Asia 2019 atau bahkan Olimpiade 2020.

Namun jika dipikir-pikir, itu akan memakan waktu lebih lama lagi, dan belum tentu Korsel dapat meraih hasil yang maksimal dalam dua ajang ke depan. Maka Asian Games menjadi opsi terdekat yang paling punya peluang membebaskan Son dari wamil.

Memang, sejak bergabung dengan klub London Utara ini pada tahun 2015, Son memperlihatkan performa yang baik. Musim lalu ia banyak dimainkan sebagai pemain inti dan membantu Spurs menempati posisi 4 di klasemen akhir dengan sumbangan 12 gol serta 6 asis dalam 37 laga. Ia juga mencetak 4 gol di Liga Champions dan 2 gol di Piala FA.

Mau tak mau klub mendukung penuh Son terlibat di Asian Games demi meraih emas untuk Korsel. Demi masa depan Son dan juga Spurs sendiri.

Beban bagi Son Begitu Terasa

Perjuangan timnas Korsel rupanya tak berjalan mulus sejak fase grup. Di laga kedua mereka harus dipermalukan Malaysia, 1-2. Son yang tidak main di laga pertama melawan Bahrain, dimasukkan di babak kedua. Namun ia tak bisa menghindarkan negaranya dari kekalahan. Media sosialnya sontak diserang komentar-komentar negatif.

Akan tetapi kemenangan 1-0 atas Kirgistan di laga terakhir cukup membawa mereka lolos ke babak 16 besar. Korsel menempati peringkat dua klasemen akhir grup E dengan 6 poin, sama dengan Malaysia yang menempati posisi puncak karena unggul head to head.

Di 16 besar melawan Iran, Korsel seperti tanpa hambatan berarti karena sukses meraih kemenangan 2-0. Namun di laga perempat final menghadapi Uzbekistan, Korsel dipaksa bermain hingga babak tambahan setelah ditahan imbang 3-3 di waktu normal.

Beruntung nasib baik masih berpihak pada anak asuh Kim Hak-bum. Pelanggaran keras pemain Uzbekistan, Rustamjon Ashrumatov di kotak penalti pada menit ke-117 membuat wasit menunjuk titik putih.

Son sampai tidak sanggup menyaksikan momen penalti tersebut dan memilih membalikkan badan sambil menutup wajah. Hwang Hee-chan yang menjadi algojo tidak menyiakan kesempatan untuk mencetak gol, membuat kedudukan 4-3 hingga pertandingan berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun