Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menghidupkan Asa lewat Bola-bola Mati

20 Juni 2018   09:03 Diperbarui: 1 September 2018   00:35 2553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(AP PHOTO/Sergei Grits)

🏆⚽GOL! Gol kedua dari H. Kane di tambahan waktu ke 90+1' berhasil membawa kesebelasan Inggris #ENG menjadi pemenang dalam pertandingan melawan Tunisia #TUN
Skor akhir Inggris #ENG 2-1 Tunisia #TUN#TUNENG#WorldCup#FMAxPialaDuniapic.twitter.com/fObsyfquFU— Futbal Momentum Asia (@FMA) June 18, 2018

Di era sepak bola modern ini tampaknya semakin banyak pemain yang mempunyai kemampuan menendang bola-bola mati dengan akurasi yang mumpuni. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh setiap tim untuk mencetak gol jika sewaktu-waktu kesulitan membobol gawang lawan lewat permainan terbuka.

Apalagi dengan diberlakukannya teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Piala Dunia kali ini justru memperbesar peluang untuk mendapatkan penalti. Total ada sembilan penalti yang terjadi selama putaran pertama di fase grup, dengan rincian tujuh penalti menghasilkan gol dan dua penalti gagal berbuah gol di laga Argentina vs Islandia dan Peru vs Denmark.

Maka lewat fakta ini juga kita bisa saja memprediksi siapa yang akan menjadi pencetak gol terbanyak. Lihat secara statistik siapa yang mampu memanfaatkan bola mati dengan baik, entah itu dia yang menjadi eksekutor atau penerima umpan.

Rasanya Cristiano Ronaldo layak dikedepankan untuk hal ini, mengingat ia adalah eksekutor utama tendangan bebas dan penalti. Ia sudah menunjukkannya di laga melawan Spanyol di mana dua dari tiga gol ia cetak melalui bola mati. Ronaldo juga pandai mencari ruang untuk menerima umpan dari situasi tendangan bebas atau tendangan sudut.

Tentu saja sebagai penonton kita ingin lihat gol-gol yang bermula dari situasi permainan terbuka karena prosesnya akan lebih enak dinikmati ketimbang gol yang lahir dari titik penalti. Namun, kembali lagi, peluang apapun harus bisa dimaksimalkan menjadi gol karena yang menentukan siapa yang berhak menjadi juara adalah hasil akhir.

**

(Pada putaran kedua fase grup yang sudah dimulai semalam lewat laga Rusia vs Mesir, ada dua gol tambahan yang tercipta melalui pemanfaatan bola mati yaitu gol Artem Dzyuba hasil umpan tendangan bebas Ilya Kutepov dan gol penalti Mohamed Salah, idola ibu-ibu pengajian.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun