Di awal, Bung Harry memberikan pandangannya tentang saya yang mengurasi (bukan kolam) data, memilah mana yang baik dan menyingkirkan yang buruk. Eh lah, beliau sendiri juga melakukan hal yang sama di akhir-akhir tulisannya. Dari sekian banyak pertemuan kedua klub di Liga Primer, ia memilih laga musim lalu saat Arsenal menang 2-0 atas United di Emirates Stadium.
Ya bagi saya sih tidak masalah, tapi cukup menggelikan, toh?
Terakhir, ia mempersilakan United untuk menang karena fokus Arsenal saat ini adalah Liga Europa. Pernyataan tersebut terkesan bijak dan seolah mempertimbangkan prioritas. Namun, disadari atau tidak, sebenarnya ada rasa pesimistis yang tersirat untuk kemudian dibalut sedemikian rupa.
Betul memang Arsenal harus memprioritaskan Liga Europa setelah kemarin gagal menang atas Atletico Madrid. Maka harus ada salah satu yang dikorbankan untuk mendapatkan hal lain yang lebih besar peluangnya. Saya menaruh hormat yang tinggi pada Arsene Wenger yang akan mengakhiri kontraknya di Arsenal, meskipun saya masih belum rela kehilangan sosoknya, karena...
"Arsenal FC" tanpa Arsen(e) Wenger hanyalah "al FC"— sıdɐ buɐʞ (@haviiz) April 28, 2018
Lagi-lagi saya tak masalah dengan "pernyataan bijak" yang disampaikan Bung Harry, karena hanya dengan cara itulah kita bisa menerima segala kemungkinan terburuk.
Ya, termasuk jika nanti United kalah, saya akan bilang, "Tidak apa-apa kalah, itu kan kado perpisahan untuk Wenger".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H