Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mario Gomez yang Menantang Tekanan di Persib Bandung

27 Februari 2018   20:21 Diperbarui: 27 Februari 2018   20:27 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan besar menanti Mario Gomez di musim perdananya menangani Persib Bandung (foto: bolasport.com)

Penampilan Persib Bandung di Liga 1 musim 2017 hancur lebur. Menamai diri "The Golden Era" dengan dihuni deretan pemain mahal, Persib digadang menjadi juara. Salah satu kejutannya tentu saja kehadiran Michael Essien dan Charlton Cole di skuat Persib.

Namun penampilan yang inkonsisten mereka tunjukkan di Liga 1, membuat Persib terseok-seok di papan tengah. Bahkan Djadjang Nurdjaman mengundurkan diri dari kursi pelatih sebelum musim berakhir. Selepas Djadjang pergi, Persib tak mengontrak pelatih baru. Mereka hanya menjadikan asisten pelatih Herrie Setyawan serta pelatih fisik Yaya Sunarya sebagai caretaker. Persib hanya menduduki peringkat 13 di klasemen akhir.

Menyambut musim baru, Persib bergerak lambat dalam mengisi kekosongan posisi pelatih. Beberapa nama muncul, termasuk pelatih kawakan Rachmad Darmawan yang disebut sudah menjalin komunikasi. Namun kejutan terjadi tatkala Persib akhirnya menunjuk Roberto Carlos Mario Gomez dari Argentina sebagai pelatih kepala.

Gomez sendiri memang belum pernah berkarir di Indonesia, maka tak heran jika tidak banyak publik Tanah Air yang mengenalnya. Namun, kiprahnya sebagai pelatih sebenarnya cukup mentereng. Selama bertahun-tahun ia menjadi asisten pelatih Hector Cuper, baik di Real Mallorca, Valencia, hingga Inter Milan, sebelum akhirnya berdiri sendiri sebagai pelatih Gimnasia La Plata.

Pada 2015 ia memutuskan berkarir di Asia Tenggara, tepatnya di klub Johor Darul Takzim, Malaysia. Tak butuh waktu lama, di tahun itu juga pelatih kelahiran 27 Februari 1957 ini membawa klub tersebut merengkuh Piala AFC, kompetisi antarklub terbesar kedua di Asia. Total, Gomez meraih lima gelar di perjalannya bersama klub tersebut sampai 2017.

Gomez dan Tekanan Pelatih Asing di Persib

Kedatangan Mario Gomez ke Persib menumbuhkan asa baru bagi klub ibu kota Jawa Barat itu. Setelah musim yang memilukan, mau tak mau Persib harus kembali menegaskan namanya sebagai klub papan atas Indonesia. Persib menaruh harapan di tangan Gomez. Namun sayangnya sejarah mencatat bahwa Persib bukan tempat yang ramah bagi pelatih asing.

Terhitung ada delapan pelatih asing yang pernah membesut Persib. Mereka adalah Marek Janota (Polandia/1982), Marek Andrezj Sledzianowski (Polandia/2003), Juan Antonio Paez (Cile/2003-2004), Arcan Iurie (Moldova/2006-2007), Daniel Darko Janackovic (Serbia/2010), Jovo Cuckovic (Serbia/2010), Drago Mamic (Kroasia/2011), dan Dejan Antonic (2016). Semuanya tak berhasil membawa Persib meraih prestasi.

Publik Bandung, bahkan Jawa Barat, kadung menjadikan Persib sebagai kultur. Tak mengherankan jika mereka tidak ingin melihat ada yang salah di tubuh klub ini. Beberapa kali di musim lalu pendukung Persib menginvasi lapangan sesaat setelah pertandingan karena merasa kecewa melihat performa para pemain.

Gomez sendiri sudah merasakannya di Piala Presiden lalu. Saat itu Persib yang menjadi tuan rumah Grup A hanya berhasil mencatatkan satu kemenangan yaitu atas Sriwijaya FC dengan skor 1-0. Sementara sisanya Persib harus takluk dari PSMS Medan (0-2) dan PSM Makassar (0-1). Setelah laga terakhir melawan PSM, bobotoh kembali menginvasi lapangan.

Ia pun menanggapi tekanan ini sebagai bentuk motivasi. Baginya tak ada suporter mana pun yang ingin tim pujaannya kalah. Gomez meyakinkan bahwa Persib di bawah asuhannya membutuhkan proses bertahap dan dukungan dari suporter menjadi elemen penting perkembangan timnya.

"Kita sedang berusaha untuk meningkatkan permainan dan saya pun paham bobotoh tidak suka karena kita tak bisa menang. Tapi kami tetap butuh mereka setiap waktu," ujar Gomez setelah laga kontra PSM, dikutip dari Simamaung.

Tak Segan Mengkritik Manajemen

Sudah menjadi rahasia umum, terutama di kalangan bobotoh bahwa manajemen Persib memiliki kendala dalam mengelola tim. Ada saja keputusan manajemen yang dirasa janggal oleh bobotoh terutama dalam hal perekrutan pemain. Hal ini pun berlanjut di musim perdana Gomez. Beberapa kali media menangkap keluhan Gomez untuk manajemen.

1) Lapangan latihan. Sejak kedatangannya ke Persib, ia mengaku heran klub sebesar ini tak memiliki lapangan latihan sendiri dengan kualitas yang baik. Setelah terus-menerus berpindah-pindah tempat latihan, ia pun menyentil manajemen.

"Persib Bandung tidak punya tempat latihan dan tidak ada yang mendengar untuk menyiapkan satu lapangan latihan," keluhnya, dikutip dari kompas.com.

Sejak lama Persib memang kerap berganti tempat latihan. Stadion Persib (Sidolig) yang juga menjadi mess klub tak memiliki lapangan yang bagus. Skuat Persib terpaksa harus berlatih di lapangan dengan rumput sintetis yang sebenarnya membuat pemain mudah cedera.

Beruntung, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) urung dipakai di Asian Games 2018 sehingga Persib bisa menjadikannya tempat latihan rutin, setelah sebelumnya dilarang dipakai. Gomez pun cukup senang dengan hal ini karena ia bisa menerapkan strategi yang diinginkan. Apalagi stadion ini juga menjadi kandang Persib musim depan.

Meski GBLA sudah bisa dipakai, tetap saja manajemen tak boleh mengulur waktu untuk membangun komplek latihan yang representatif. Sebab belum lama ini Persib juga membuka akademi yang tentu membutuhkan fasilitas terbaik sebagai penunjang.

2) Rekrutan Pemain.Beberapa hari lalu Mario Gomez mengunggah pernyataan kontroversial melalui fitur instastory di akun instagramnya. Di sana tertulis "when I ask for a striker and they bring me a midfielder". Gomez tahu kelemahan skuat Persib terletak di lini depan, di mana mereka sulit mengonversi peluang menjadi gol.

Gomez mengeluh di instastory akun instagramnya. (sumber: instagram.com/lookpersib)
Gomez mengeluh di instastory akun instagramnya. (sumber: instagram.com/lookpersib)
Oleh karenanya, Gomez mengincar satu pemain asing asal Argentina, Jonathan Bauman. Namun Gomez terkendala regulasi Liga 1, di mana satu tim hanya boleh diperkuat empat pemain asing dengan rincian tiga pemain asing non-Asia dan satu pemain asing Asia. Skuat Persib saat ini sudah memenuhi kuota tersebut sehingga manajemen mengaku sulit merealisasikan keinginan Gomez.

Jelas saja Gomez merasa kurang sreg, karena terhitung hanya satu pemain asing yang benar-benar rekomendasinya yaitu bek asal Serbia, Bojan Malisic. Sementara Oh In-kyun sepertinya bukan dalam rencana Gomez. Sebab sebelum kedatangan pemain Korea Selatan itu, Gomez pernah mengatakan bahwa pemain asing Asia incarannya belum pernah merumput di Indonesia.

Lain halnya dengan Michael Essien dan Ezechiel Ndouassel, rekrutan lama yang diperpanjang kontraknya. Entah Gomez menyetujui kedua pemain ini atau tidak. Namun dari apa yang ia tunjukkan di media, sepertinya ia rela kehilangan salah satu dari Essien atau Ndouassel demi mendaratkan Bauman ke Bandung.

Entah seperti apa kelanjutan drama ini, karena salah satu komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S. Taryono mengisyaratkan menutup peluang hadirnya pemain asing baru dan meminta memaksimalkan pemain yang sudah ada.

3) Upah pertandingan.Setelah melakukan uji tanding di Tasikmalaya melawan Priangan Selection (24/02), Gomez sempat mempertanyakan bayaran bagi anak-anak asuhnya. Dilansir dari kompas.com, Gomez menilai para pemain Persib layak menerima bayaran saat ada yang mengundang bertanding karena seperti itulah cara kerja tim profesional.

"Anda tahu kenapa, hari ini saya bicara kepada pemain, Persib Bandung adalah tim besar, bukan cuma tim besar tentang pemain atau kami harus menang, tetapi ketika Anda ingin bermain di suatu tempat, Anda harus dibayar," tegasnya kepada wartawan.

Terang saja Gomez kecewa. Pasalnya beberapa uji tanding memang bukan termasuk dalam rencananya, termasuk di Tasikmalaya kemarin yang kualitas lapangannya buruk. Pemain juga mengeluhkan hal serupa, tapi demi bobotoh mereka selalu siap tampil dalam kondisi apapun.

Rencananya, Persib kembali akan uji tanding melawan Perserang di Serang, Banten (01/03). Awalnya Gomez mengaku tidak akan berangkat kalau manajemen tak melakukan transparansi soal pendapatan yang dihasilkan dari laga eksebisi tersebut. Namun belakangan Perserang menyanggupi untuk memenuhi kebutuhan tim Persib dan Gomez menyatakan siap berangkat.

Pembuktian Gomez, Manajemen, dan Para Pemain

Keluhan yang disampaikan Gomez sebenarnya bisa saja pernah terjadi di periode pelatih-pelatih sebelumnya. Namun tidak semua berani mengungkapkan hal tersebut, sementara Gomez yang baru dua bulan sudah berani vokal. Padahal tak ada yang menjamin posisinya akan aman andai ia terus mengeluh pada manajemen.

Namun tak ada yang salah dengan sikap Gomez, karena apa yang ia keluhkan menyangkut profesionalitasnya sebagai pelatih. Ini juga membuktikan bahwa Gomez sungguh-sungguh dalam memajukan tim dan menghadirkan prestasi bagi Persib.

Banyak pihak yang menilai Persib salah satu tim yang paling profesional di Indonesia, maka manajemen klub harus mau menerima hal ini sebagai bentuk teguran agar mereka benar-benar bekerja profesional.

Melihat hal-hal yang terjadi di atas, para pendukung Persib sudah seharusnya legowo dan tak berekspektasi lebih seperti musim lalu yang berakhir pahit. Gomez sendiri mengaku butuh waktu setidaknya enam bulan dalam membangun tim, itupun jika keadaan mendukung.

Bagi Persib, kegaduhan dalam pramusim ini harus menjadi titik balik yang menguatkan tim menjadi lebih baik. Gomez sebagai pelatih sudah menunjukkan profesionalitasnya. Tinggal bagaimana manajemen mau memenuhi keinginannya dan pemain mau berkorban dan bermain sepenuh hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun