Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Kepala Burung Garuda Menoleh ke Kiri

6 Juli 2017   13:28 Diperbarui: 6 Juli 2017   13:35 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada sebuah cerita menarik dari hajatan Hati Ulang Tahun Otonomi Daerah yang ke 21 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Ketika itu, acara peringatan hari Otda baru saja usai. Beberapa pejabat negara yang menghadiri acara tersebut, digiring ke pendapa kabupaten, untuk beramah tamah dan makan siang.

Di sela-sela acara makan siang, tiba-tiba Dirjen Otda  Kementerian Dalam Negeri Soni Sumarsono, yang baru saja diwawancarai sebuah stasiun televisi, menghampiri para wartawan dari Jakarta yang sedang duduk-duduk. Tiba-tiba dia meminta majalah Sindo Weekly yang tadi dibagikan di acara hari Otda.

" Mana ada yang pegang Majalah Sindo enggak? Saya mau mengkritik covernya," kata Soni.

Kebetulan, salah seorang wartawan yang berdiri di dekat Soni sedang memegang majalah yang dimaksud tersebut. Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu pun segera mengambil majalah tersebut. Ia langsung menunjukan cover majalah. " Cover ini sebenarnya tidak etis," katanya.

Diperlihatkanlah cover majalah Sindo tersebut. Di cover itu ada gambar Anies Baswedan dan Sandiaga Uno lengkap dengan pakaian resmi gubernur dan wakil gubernur. Mulai dari lencana sampai topi, lengkap digambarkan dalam cover.

 " Jadi yang dikritik Sindonya, bukan Anies-Sandinya ya. Enggak boleh dia belum sah, belum dilantik Presiden.  Tapi semata-mata ini mungkin bukan soal dia salah, ini adalah redaksionalnya, " ujar Soni.

Soni melanjutkan yang lebih fatal lagi adalah gambar burung Garuda di topi yang dipakai Anies dan Sandi. Soni pun lantas menunjuk lambang Burung Garuda di topi kepala daerah yang dipakai Anies dan Sandi.

" Ini  editor  gambar Sindo yang kurang kritis, kurang cermat terhadap penampilan cover. Dua kelemahan, satu kepala Garuda noleh kiri, kedua adalah ini belum sah dipasang cover. Gambar Garuda jangan noleh ke kiri. Ini nanti kalau anak-anak SD, SMP membaca jadi bisa salah, oh sekarang noleh kiri Garudanya, kemarin kanan jaman diproklamasikan. Repot nanti," tuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun