Tidak hanya itu, Maros kini dikenal sebagai kabupaten digital di tanah Bugis. Kondisi Maros, bisa dipantau via handphone. Dinas Komunikasi dan Informasi di Maros, mengembangkan aplikasi yang bisa diunduh via Google Store. Lewat aplikasi itu pula, warga Maros dimana pun dia berada bisa memantau pojok-pojok kabupatennya hanya lewat aplikasi tersebut.
Ya, aplikasi tersebut memang berisi rekaman CCTV yang dipasang Pemkab Maros dibanyak titik. Rekaman secara live itulah yang bisa dinikmati via aplikasi yang dapat di unduh lewat Google Store.
Tidak hanya aplikasi untuk memantau Maros secara live yang dikembangkan. Di era Hatta pun, warga dipermudah untuk dapat mengakses internet. Kini, jaringan Wifi sudah sampai di kantor kelurahan atau desa. Jadi, cukup dari kantor kelurahan, masyarakat bisa berinternet ria.
" Begitulah kinerja bupati kami," katanya.
Maros di era Hatta pun, kata dia, pernah meraih penghargaan Adipura tiga kali berturut-turut. Bahkan, dari sisi laporan keuangan, Maros di tangan Hatta, selalu kinclong. Padahal selama ini, laporan keuangan Maros selalu mendapat predikat disclaimer. Namun, di era Hatta, laporan keuangan Maros berubah, selalu dapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian alias WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hatta sendiri kini terpilih lagi untuk kedua kalinya. Bersama dengan Harmil Mattotoran, wakilnya sekarang Hatta kembali menang dalam pemilihan kepala daerah serentak yang digelar awal Desember tahun kemarin. Bahkan kemenangannya mencapai 70 persen.
"Artinya dia dipercaya warganya," ujarnya.
Ya, yang diperlukan republik ini, adalah orang-orang yang tak banyak bicara, tapi sungguh bekerja. Orang-orang yang mendedikasikan dirinya untuk perubahan. Untuk rakyat. Untuk khalayak.
Karena, sehebat apapun seorang pemimpin, yang dicatat bukan gaya bahasa yang cerdas, janji hebat, atau gestur santun. Tapi yang akan dicatat dan diingat publik adalah jejak kerjanya. Mereka yang meninggalkan legacy baik yang akan dicatat dengan tinta emas.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H