Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali bikin geger, setelah beberapa hari yang lalu resmi menetapkan Mas Rio Capella, Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat, sebagai tersangka. Kali ini, geger yang dibuat KPK, adalah tentang ikut ditangkapnya seorang anggota DPR dalam sebuah operasi tangkap tangan atau biasa disebut OTT.
Siapa anggota DPR yang dikabarkan tertangkap tangan KPK itu? Dari berita yang saya baca di media online, legislator Senayan yang ditangkap KPK itu adalah, Bu Dewi Yasin Limpo. Ibu yang satu ini, adalah legislator dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), partai yang sekarang dikomandani Pak Wiranto, pensiunan jenderal bintang empat yang juga mantan Panglima TNI.
Bu Dewi Yasin, saat ini menjabat sebagai anggota DPR Fraksi Hanura yang bertugas di Komisi VII yang membidangi masalah energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup. Kabarnya, Bu Dewi Yasin, yang merupakan adik kandung Pak Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan saat ini, ditangkap KPK bersama lima orang lainnya. Bu Dewi ditangkap, karena diduga ikut terlibat dalam kasus proyek di Sulawesi Selatan.
Duh Bu Dewi, Bu Dewi. Panjenengan itu pastinya akan membuat Pak Jenderal Wiranto bersedih. Mungkin juga akan buat Pak Wiranto, kecewa, marah dan dongkol. Pak Wiranto, pastinya malu, partainya akan bernasib sama dengan Partai NasDem, ramai-ramai diberitakan negatif oleh semua media.
Dan, Pak Jenderal Wiranto, terpaksa harus tampil di depan media, seperti Pak Paloh saat Mas Rio jadi tersangka. Tapi, bukan tampil dengan muka senang, karena Hanura mencetak prestasi. Namun tampil dengan raut sedih, karena kadernya berbuat lancung. Ini tentu beban berat bagi Pak Wiranto.
Namun untungnya, beban Pak Wiranto tak seberat Pak Paloh. Sebab Pak Wiranto, belum mengeluarkan janji untuk membubarkan partainya, kalau ada kadernya yang kena jerat kasus korupsi. Dengan begitu, Pak Wiranto tak terlalu pusing. Dia, setidaknya bisa sedikit bernafas lega, tak dikejar-kejar para netizen yang 'ganas dan galak' menagih janji. Jadi, bolehlah, usai jumpa pers, meminta maaf pada publik, Pak Wiranto bisa tidur dengan nyenyak, tak lantas terus kepikiran akan janji membubarkan partai. Walau memang setelah itu, nafsu makan mungkin berkurang.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H